Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 22 November 2025

Haiti Mencekam, Ultimatum Jimmy “Barbecue” Cherisier Bikin Ibu Kota Shutdown

Redaksi - Selasa, 18 November 2025 12:50 WIB
308 view
Haiti Mencekam, Ultimatum Jimmy “Barbecue” Cherisier Bikin Ibu Kota Shutdown
Reuters
Jimmy 'Barbecue' Chérizier, Pemimpin koalisi geng terbesar di Port-au-Prince, Haiti.

Jakarta(harianSIB.com)

Pemimpin koalisi geng terbesar di Port-au-Prince, Jimmy "Barbecue" Cherisier, mengeluarkan peringatan akan membalas operasi polisi yang menewaskan tujuh anggota gengnya. Ancaman ini membuat ibukota Haiti dilanda ketegangan.

Dalam sebuah video yang beredar akhir pekan lalu, Cherisier memperingatkan warga untuk tidak keluar rumah. Akibatnya, kota pun shutdown, di mana aktivitas warga langsung melambat, sekolah tutup, dan transportasi nyaris lumpuh.

"Anak buah kami akan turun ke jalan untuk menghadapi aparat penegak hukum," ujarnya dalam pernyataan yang memicu kepanikan luas, dikutip AFP dan dilansir dari CNBC Indonesia, Selasa (18/11/2025).

Seruan itu dipatuhi warga Port-au-Prince, kota yang sebagian besar wilayahnya kini dikuasai geng bersenjata. Seorang jurnalis menggambarkan jalanan ibu kota sebagai "nyaris kosong" pada Senin, dengan sekolah tutup dan angkutan umum sangat terbatas.

Baca Juga:
Direktorat Jenderal Kepolisian Haiti langsung merespons dengan membatalkan seluruh cuti petugas hingga batas waktu yang belum ditentukan. "Kami meningkatkan kesiagaan penuh di seluruh unit," kata seorang pejabat kepolisian yang enggan disebutkan namanya.

Situasi keamanan turut membuat badan internasional dan kedutaan asing mengambil langkah ekstra hati-hati. PBB meminta seluruh staf untuk bekerja jarak jauh, sementara Kedutaan Besar Prancis menutup operasional fisik. Kedutaan AS juga mengimbau pegawainya bekerja dari rumah.

Ancaman Cherisier muncul setelah operasi polisi Jumat lalu menargetkan markas geng 400 Mawozo, salah satu geng paling berpengaruh di Haiti. Tujuh anggota kelompok itu tewas. Otoritas Haiti mengatakan aparat juga menghancurkan sebuah helikopter pendukung agar tidak jatuh ke tangan kelompok kriminal.

Ketegangan di Haiti terus meningkat sejak awal 2024, saat gelombang kekerasan memaksa Perdana Menteri Ariel Henry mengundurkan diri. Negara yang belum menggelar pemilu sejak 2016 itu kini dipimpin dewan presiden transisi, namun kekerasan justru semakin tak terkendali.

Haiti, negara termiskin di kawasan Amerika, telah lama terjebak dalam lingkaran pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, dan penjarahan oleh geng-geng yang semakin berkuasa di tengah kekosongan politik.(*)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Dua Anggota Polisi Jadi Saksi Kasus Penangkapan Terhadap Terdakwa
Tuntut Upah Pengamanan KTT APEC, Polisi-Tentara Geruduk Parlemen Papua Nugini
Perusak Pos Lantas Lamongan Serang Polisi Pakai Katapel Kelereng
Hina Keturunan Siraja Borbor Lewat Siaran Langsung Facebook, Christian Sianturi Diamankan Polisi
Hari ini, Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi
Dua ASN dan Satu Honorer di Dinkes Taput Ditangkap Polisi saat Pesta Narkoba
komentar
beritaTerbaru