Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 25 Desember 2025

Jumat Agung di Siantar Aman dan Damai

- Minggu, 16 April 2017 19:03 WIB
378 view
Pematangsiantar (SIB) -Peringatan Jumat Agung di berbagai denominasi gereja di Pematangsiantar, Jumat (14/4) aman dan damai dengan pengamanan dari aparat kepolisian. Umumnya gereja-gereja ramai dikunjungi oleh warga jemaat dan bahkan ada gereja yang melaksanakan ibadah/kebaktian 2-3 kali.

Ibadah Jumat Agung yang berlangsung di Gereja HKBP Jalan Gereja, GKPS Jalan Sudirman, GKPI Jalan Simbolon, GBKP Jalan Nias, Gereja Katolik Jalan Sibolga, HKI Jalan Melanthon Siregar, HKI Tomuan Dolok, Resort Tiga Dolok, HKIP Jalan Pisang, GPI Jalan Pangaribuan, GPDI Jalan Sangnaualuh, GPDI Pematang Bandar, GKPA Jalan Laguboti, GBI NTT Jalan Pantai Timur, GBI Jalan WR Supratman aman dan damai.

Beberapa gereja dari berbagai denominasi yang melaksanakan ibadah Jumat Agung pukul 06.30 WIB, 08.00 WIB, 10.00 WIB dan pukul 14.00 WIB melaksanakan acara "Parpunguan nahohom" memperingati detik-detik penderitaan Kristus hingga disalibkan di bukit Golgata dan dilanjutkan acara sakramen Perjamuan Kudus.

Kadep Marturia HKI Pusat Pdt Jansen Simanjuntak MTh MM dalam kotbahnya pada perayaan Jumat Agung di HKI Tomuan Dolok Simalungun mengatakan, kesendirian itu sangat mengerikan. Yesus yang tersalib di Bukit Golgata untuk membuktikan kesedihan kesendirian itu meneriakkan "Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Teriakan ini sangat mengerikan dan benar-benar tidak akan pernah dimengerti oleh manusia. Teriakan ini mengandung kesedihan mendalam, yang di dalamnya terdapat suasana keakraban yang hilang. Perasaan yang sangat sedih ditinggalkan oleh Allah, teriakan kesepian yang
menggantikan kesepian kita.

Sebab, Yesus harus mengalamiNya supaya kita tidak mengalaminya lagi, karena teriakan ini maka kita sekarang hanya bisa berkata "Allahku, Allahku mengapa Engkau menerima Aku orang berdosa ini?" Jawabannya adalah karena kasih dan keadilan Allah di kayu salib dan semuanya itu dilakukanNya supaya setiap orang mempercayai Dia yang tersalib adalah keselamatan bagi setiap orang percaya dan juga jaminan kehidupan bagi setiap orang percaya kepadaNya. Karena itu syukurilah perbuatan Tuhan yang maha baik dan besar itu.

Tegasnya, pengorbanan Yesus telah membawa keselamatan manusia di dunia. Gereja harus mengakui, Yesus mati untuk semua, agar kita bisa menjadi anak-anak Allah serta akan mengingat kehidupan dan penderitaan Yesus.

Di atas kayu salib Yesus dihina, sehingga kita bisa dihargai. Yesus ditolak sehingga kita bisa diterima. Yesus menanggung kelemahan kita, sehingga kita bisa diselamatkan. Yesus diremukkan supaya kita diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain. Karena itu, marilah kita berusaha untuk memperbaiki dunia, membersihkan dunia dari pertumpahan darah dan aneka ragam kekerasan, ujar Pdt Jansen Simanjuntak.

Beberapa unsur pimpinan gereja dari beberapa denominasi gereja menyampaikan khotbah pada Jumat Agung (14/4) antara lain Ephorus HKI di HKI Tarutung Taput, Sekjen HKI Pdt DR Batara Sihombing di HKI Pokan Baru Tanah Jawa Simalungun, Pdt Dr HR Panjaitan DMin di HKI Simpang 2 Pematangsiantar, Pdt Dr SM Tampubolon di GPDI Pematang Bandar Simalungun, Pdt H Gultom STh di GPDI Kampung Pon Serdangbedagai dan Pdt Riando Napitupulu STh, Wakil Ketua GBI Sumut-Aceh di GBI NTT Jalan Pantai Timur Pematangsiantar. (R-22/h)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru