Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 03 Desember 2025

Hindari Keterisoliran, 16 Kades se-Kecamatan Kutabuluh Usulkan Bangun Jembatan Rambingan Jadi Permanen

* Sejak Merdeka, 5 Desa di Karo Gunakan Jembatan Gantung, Tidak Bisa Dilalui Roda Empat
- Senin, 09 Oktober 2017 22:07 WIB
383 view
Hindari Keterisoliran, 16 Kades se-Kecamatan Kutabuluh Usulkan Bangun Jembatan Rambingan Jadi Permanen
SIB/Firdaus Peranginangin
Terima Aspirasi: Anggota DPRD Sumut Dapil Karo, Dairi dan Pakpak Bharat Siti Aminah Peranginangin SE MSP menerima aspirasi masyarakat dan 16 Kades se- Kecamatan Kutabuluh dan Camat Kutabuluh yang dipusatkan di Desa Kutabuluh Gugung Karo
Medan (SIB)- Enam belas Kades (Kepala Desa) se-Kecamatan  Kutabuluh Karo bersama Camat dan ratusan masyarakat mengusulkan kepada Pemkab Karo dan Pemprovsu untuk segera membangun Jembatan Rambingan (jembatan gantung terbuat dari baja) menjadi jembatan permanen, agar bisa dilalui kendaraan roda empat, guna menghindari keterisoliran 5 desa yang ada di Kecamatan Kutabuluh.

Hal itu diungkapkan anggota DPRD Sumut Siti Aminah Peranginangin SE MSP kepada wartawan, Minggu (8/10) melalui telepon seusai melakukan kegiatan reses di Karo yang dipusatkan di Jambur Desa Kutabuluh Gugung, dihadiri ratusan masyarakan dan 16 Kades se-Kecamatan Kutabuluh. Hadir juga Camat Kutabuluh yang diwakili Kasi Pemerintahan Umum Rukun Sembiring, Polsek Kutabuluh, Dinas Kelautan dan Perikanan Provsu  Leandiriana Naibaho, Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Provsu Eru Suwondo, PT Pupuk Iskandar Muda Suwarno, mewakili Disdik Karo Amir Pinem dan lainnya.

Adapun ke 16 Kades tersebut, kata Siti Aminah, masing-masing, Kades Kutabuluh, Kutabuluh Gugung, Lau Buluh, Jinabun, Kades Buah Raya, Kades Siabang-abang, Kades Bintang Meriah Terkelin Kaban, Kades Negeri Jahe, Ujung Deleng, Gunung Meriah, Tanjung Merahe, Liang Merdeka, Amburidi, Pola Tebu dan Kades Kutamale.

Masyarakat dan ke -16 Kades beserta Camat sangat kompak mengusulkan pembangunan "Jembatan Rambingan" yang selama ini hanya bisa dilalui pejalan kaki, sehingga masyarakat dari 5 Desa (desa Kuta male, Ujung Deleng, Negeri Jahe, Rih Tengah dan Desa Buah Raya) termasuk daerah terisolir, dapat saling mengunjungi dan memasarkan hasil-hasil pertaniannya ke ibukota kecamatan di Kutabuluh yang selama ini menempuh jarak sangat jauh,  melalui kecamatan lain, yakni Kecamatan Tigabianga.

"Berdasarkan pengamatan kita di lapangan, Jembatan Rambingan tersebut panjangnya diperkirakan mencapai 120 meter dan untuk membangunnya menjadi jembatan permanen, agar bisa dilalui kendaraan roda empat, minimal menghabiskan anggaran miliaran rupiah," ujar Siti Aminah sembari berharap kepada Pemprovsu untuk menganggarkannya di R-APBD TA 2018 mendatang.

Menurut Siti Aminah, pembangunan jembatan tersebut sangat mendesak, sebab masyarakat 5 desa terpaksa menempuh waktu yang lama jika ingin berurusan ke Kecamatan Kutabulu, karena harus mengitari jalan melalui Kecamatan Tigabinanga. Padahal, kalau Jembatan Rambingan dibangun, sangat dekat ke Kecamatan Kutabulu, hanya menempuh jarak beberapa kilometer saja dengan waktu satu jam lebih. 

"Kita berharap kepada Pemkab Karo untuk proaktif mengusulkan penganggaran dana pembangunanya ke Pemprovsu, agar bisa ditampung di R-APBD Sumut TA 2018, kalau anggaran di Pemkab Karo (APBD Karo) tidak mencukupi, agar 5 desa tersebut tidak lagi terisolir, karena sejak Indonesia Merdeka, masyarakat tetap menggunakan jembatan gantung yang terbuat dari baja yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. (A03/l)
 


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru