Tanah Karo (SIB) -Kesal jalan di desa mereka rusak parah dan tidak kunjung diperbaiki, sejumlah warga di Desa Ujung Teran, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang di badan jalan yang berlumpur dan berlubang, Kamis (18/10).
Aksi tersebut merupakan bentuk kritik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Karo yang dituding doyan janji-janji, serta dinilai tidak tanggap dengan keluhan masyarakat terkait rusaknya jalan antar Desa Cinta Rakyat (Juma Raja) dan Desa Ujung Teran.
Akibat jalan rusak parah, membuat roda perekonomian masyarakat di daerah itu terhambat. Sebab jalan sudah empat tahun rusak parah tidak ada tanda-tanda perbaikan, membuat ongkos transportasi melambung tinggi dikarenakan kondisi jalannya yang sangat memprihatikan.
"Ongkos angkutan kota (angkot) anak sekolah dan ongkos angkutan hasil pertanian mahal, kita berharap jalan ini setidaknya dapat diperbaiki oleh Pemkab Karo melalui dinas terkait. Apa salahnya kalau dana perawatan yang dianggarkan selama ini dibuat menutupi lubang jalan yang sulit dilewati kendaraan roda empat,"ungkap Asilta Surbakti kepada wartawan.
Ia menambahkan, sebelum jalan ini rusak hanya dibutuhkan waktu 15 menit tiba di Berastagi. Namun akibat jalan telah rusak berat, harus menghabiskan waktu sejam ke Berastagi. Padahal pada saat peresmian jambur di Desa Ujung Teran, di depan ratusan warga, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH menyampaikan bahwasanya jalan tersebut akan segera diperbaiki. Tapi hingga saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan.
"Jalan ini sudah sangat mendesak diperbaiki, bayangkan siswa berkinginan cepat tiba di sekolah untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Ini jalan rusak tentu terlambat masuk sekolah. Belum lagi seperti kondisi jalan nyaris putus dan kemungkinan tinggal menunggu korban," ujar B Surbakti kesal.
Ketua BPD Desa Ujung Teran, Daniel Sembiring bersama warga lainnya berharap kepada pemerintah agar tidak hanya melontarkan janji-janji palsu kepada masyarakat. Dan kita berharap sepenuhnya supaya kiranya jalan ini dapat diperbaiki secepatnya oleh Pemkab Karo.
"Masyarakat masih menunggu janji Bupati Karo, sewaktu peresmian jambur dan ucapan Bupati Karo semua orang menyaksikannya. Masyarakat di desa ini sebagian petani sayur mayur, bahkan banyak anak-anak sekolah ke Berastagi, Sementara jalan rusak seperti itu. Kita minta kepada Pemkab Karo supaya kiranya dapat meresponnya,"ungkas Daniel.
Sementara itu, Kepala Desa Ujung Teran, Solen Sinulingga ketika dikonfirmasi wartawan terkait aksi warganya, mengaku telah diusulkan kepada pemerintah, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan
"Masyarakat berharap supaya jalan bisa cepat diperbaiki. Karena memang petani kita khususnya supir angkot sangat mengeluh ketika mengakut anak sekolah. Jadi saya imbau kepada masyarakat supaya bersabar,"jelas Kades
Ia menambahkan warga meminta, supaya jalan ini cepat diperbaiki, sebab keberadaan jalan tersebut sangat penting untuk warga terutama beraktivitas sehari - hari.
Pantauan wartawan di lapangan sepanjang kurang lebih 2 KM, jalan di lokasi digenangi air. Sehingga para pengguna kendaraan harus ekstra hati-hati melintasinya, sebab rawan kecelakaan dan dapat menimbulkan korban jiwa, apalagi malam hari di lokasi tersebut minim penerangan. (BR2/c)