Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 14 Oktober 2025
Titi Rumah Dibongkar Tapi Tak Dibangun Lagi

Proyek Peningkatan Jalan Perumahan Marisi Hasibuan di Rantauprapat Dikeluhkan Masyarakat

- Sabtu, 28 Desember 2019 21:41 WIB
315 view
Proyek Peningkatan Jalan Perumahan Marisi Hasibuan di Rantauprapat Dikeluhkan Masyarakat
SIB/Efran Simanjuntak
MERUGIKAN MASYARAKAT: Pekerja sedang memasang dan menyemen batu padas dalam air saat memperbaiki parit pembuang pada proyek peningkatan jalan aspal menuju perumahan Marisi Hasibuan di Lingkungan Graha Kelurahan Urungkompas Kecamatan Rantau Selatan Kabup
Rantauprapat (SIB)
Proyek peningkatan jalan aspal menuju perumahan Marisi Hasibuan di Lingkungan Graha Kelurahan Urungkompas, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, dikeluhkan dan merugikan masyarakat.

Pasalnya, akibat proyek pengaspalan jalan dan perbaikan parit pembuang di perumahan itu, titi-titi rumah warga dibongkar namun pihak perusahaan tidak membangunnya kembali.

"Jika warga menginginkan titi lagi, harus membangun sendiri dengan biaya sendiri. Paling sedikit biayanya Rp500.000 untuk beli semen, kerikil, pasir, besi, papan dan upah tukang," sebut warga, Kamis (26/12) sore.

Menurutnya, sejumlah warga sangat mengeluh karena telah nyata-nyata dirugikan secara materi dan immaterial. Namun para warga tidak bisa berbuat apa-apa.

"Permisi saja pekerjanya tidak ada untuk membongkar titi rumah kami. Langsung main hantam pakai beko, sekalian mengeruk parit yang direhab. Pulang kerja saya kaget, titi beton ke rumah sudah dibongkar. Semua titi warga sini dari beton, nggak ada dari kayu. Makanya semua membangun titi lagi. Hanya beberapa orang lagi yang belum," keluhnya.

Satu sisi, warga diuntungkan karena jalan sepanjang 1,3 Km yang dulunya tabah batu, telah diaspal dan parit sedikit lebih lebar dari semula.

Saat dikonfirmasi di lapangan, semua mengaku pekerja. Ditanya siapa pemborongnya, pekerja mengaku tidak tahu. Ada yang tunjuk menunjuk, tapi semua mengelak.

Hingga pengerjaan pengaspalan, Kamis (26/12), juga tidak ada yang mengaku bertanggungjawab atau mandor. Yang ada hanya tunjuk menunjuk, tapi juga semua mengelak dan mengaku hanya pekerja. (BR6/c)
SHARE:
komentar
beritaTerbaru