Simalungun (harianSIB.com)
Tim Ekspedisi World Seven Summit (7 puncak tertinggi di dunia) Mapala Humendala FEB Universitas Riau, Erdy Riahman Damanik dan Ahmad Fadillah melakukan survei ke Gunung Simbolon di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (11/3/2022).
Tujuan survei untuk memahami tingkat kesulitan dan keamanan rute pendakian Gunung Simbolon dengan titik awal pendakian dari Dusun Tinggi Saribu, Desa Bahapal, Kecamatan Raya. Selain itu, dilakukan juga survei rute menuju air terjun Silapiak dan Sianggarba, yang berada di sekitar Dusun Tinggi Saribu. Dalam waktu dekat, tim lain dari Mapala Humendala FEB Universitas Riau akan melakukan pemetaan potensi wisata dan desain pengelolaan wisata alam Tinggi Saribu.
"Survei awal ini juga merupakan bagian dari pelatihan tim ekspedisi sebelum bertolak ke Argentina, untuk pendakian puncak tertinggi di Benua Amerika Selatan yaitu Gunung Aconcagua (6,961 mdpl)," kata Erdy dan Fadillah.
Menurut mereka, Gunung Simbolon cukup bagus sebagai tempat pelatihan karena harus membuka rute di beberapa pendakian, sekaligus mengembangkan potensi wisata alam di Dusun Tinggi Saribu. Mendaki gunung itu, menurutnya bukan hal yang gampang, namun memerlukan kesiapan fisik dan mental karena nyawa dipertaruhkan.
"Target pendakian ke depan adalah menyelesaikan pendakian 7 puncak dunia termasuk gunung tertinggi di dunia yaitu Gunung Everest," tuturnya. Untuk bisa sampai ke puncak Everest (8.850 mdpl), katanya, butuh waktu pendakian selama kurang lebih 2 bulan dan biaya pendakian yang besar. Sebelum ke Everest, mereka terlebih dahulu mendaki Gunung Aconcagua di Negara Argentina pada Januari 2023.
Rekam jejak Erdy dan Fadillah sudah pernah berhasil mendaki puncak tertinggi Gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania-Benua Afrika, puncak tertinggi di Benua Oseania yaitu Carstenz Pyramid (4,884 mdpl), Gunung Kinabalu-Malaysia (4,095 mdpl), Gunung Mont Blanc-Perancis (4,810 mdpl), Gunung Fuji-Jepang (3,776 mdpl) dan sejumlah gunung lainnya di Indonesia seperti Kerinci (3,805mdpl), Semeru (3,676 mdpl), Rinjani (3,726 mdpl). (*)
Editor
: Bantors Sihombing