Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 06 Oktober 2025

Sampah Sering Berserak di Kota Wisata Parapat, Anggota DPRD Kecewa pada Pemkab Simalungun

Redaksi - Selasa, 27 Februari 2024 20:15 WIB
588 view
Sampah Sering Berserak di Kota Wisata Parapat, Anggota DPRD Kecewa pada Pemkab Simalungun
(Foto SIB/Linggom Parhusip)
BERSERAKAN: Berbagai jenis sampah terlihat menumpuk  hingga berserakan di trotoar hingga badan Jalinsum alan yang melintasi Kota Wisata Parapat di  Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Sumalungun. Foto dipetik, Senin (26/2
Parapat (SIB)
Di sepanjang jalan lintas Sumatera (Jalinsum) maupun ruas-ruas jalan arteri di Kota Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, belakangan ini semakin sering terlihat sampah menumpuk hingga berserakan di trotoar jalan. Peristiwa sampah berserak itu terjadi sejak Pemkab Simalungun tidak melanjutkan kontrak kerja tenaga kebersihan.
"Kontrak kerja tenaga kebersihan tidak dilanjutkan lagi karena anggarannya di APBD Simalungun 2024 telah dihapus oleh Pemkab Simalungun sehingga tumpukan sampah di beberapa ruas jalan utama dan arteri Kota Wisata Parapat menggunung hingga berserakan di badan jalan dan terlihat kotor serta kumuh," ujar Ketua Komisi IV DPRD Simalungun, Maraden Sinaga di Parapat, Senin (26/2).
Dijelaskan Maraden, kontrak kerja tenaga kebersihan untuk wilayah Kota Wisata Parapat telah berakhir di Desember 2023 yang lalu dan tidak dilnjutkan lagi dengan alasan anggarannya tidak ditampung lagi di APBD 2024 Simalungun.
"Semenjak awal tahun 2024, berbagai jenis sampah kerap tertumpuk dan menggunung di bak-bak penampungan sampah sementara, bahkan di depan toko-toko dan restoran sepanjang Jalinsum, sehingga Parapat tampak kumuh, kotor dan aromanya tak sedap," katanya.
Maraden sangat kecewa dan menyayangkan kebijakan Pemkab Simalungun yang menghapus anggaran tenaga kebersihan, padahal Parapat salah satu ikon pariwisata Kabupaten Simalungun maupun Sumatera Utara.
"Kita menilai Pemkab Simalungun abaik dalam menjaga pesona wisata Parapat tentang 'kebersihan' karena kontrak kerja tenaga kebersihan tak dilanjutkan. Kita mengakui para pegawai Kecamatan Girsang Sipanganbolon kerap menjadi pengangkut sampah, tetapi itu tidak cukup karena bukan pekerjaan mereka," pungkas Sinaga.
Lanjut Maraden, Kota Wisata Parapat merupakan penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) tetinggi ketiga di Kabupaten Simalungun di sektor pariwisata termasuk pajak hotel dan restoran.
"Selayaknya Pemkab Simalungun memberi perhatian khusus ke Parapat. Apa masyarakat Parapat harus demon dulu ke Kantor Bupati!," pungkasnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Parapat, bermarga Situmorang juga sangat menyayangkan sikap Bupati Simalungun yang membiarkan penghapusan anggaran tenaga kebersihan di Parapat. dalam APBD Simalungun. Padahal pemerintah pusat sendiri mengucurkan anggaran untuk menggenjot dan memajukan pariwisata di Danau Toba. (**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru