Siap Bertarung di Pilgub Sumut, Nikson Nababan: Soal Nama Besar Bukan Hambatan

Pematangsiantar (harianSIB.com)
Situasi perpolitikan menjelang pesta demokrasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara mulai hangat. Nama-nama bakal calon Gubernur Sumut sudah bermunculan di kalangan media dan menjadi topik pembahasan di tengah masyarakat.

Salah satunya mantan Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Taput.

"Tekad saya maju di Pilgub Sumut sudah jelas dan saya juga kader PDIP Taput sampai saat ini," ucap Nikson saat diwawancarai wartawan usai diskusi bersama masyarakat di Kopi Sawah, Jalan Bahkora Pematangsiantar, Sabtu (6/7/2024) malam.

Baca Juga:

• Gugatan Baru! SK Perpanjangan Kepengurusan PDIP Diseret ke PTUN
• Menkop Budi Arie Dilaporkan Kader PDIP Terkait Tudingan Terlibat Judol

Karena dirinya sampai sekarang Ketua DPC PDI Perjuangan Taput, Nikson yakin Ketua umum PDI Perjuangan Megawati akan melihat kader yang maju pada pesta demokrasi di tahun 2024 ini.

Menurut dia, dari sisi pengkaderan tidak ada alasan dirinya tidak dimajukan sebagai bakal calon Gubernur Sumut. "Namun prinsipnya, kita tetap harus bekerja dan turun ke tengah masyarakat," katanya.

Baca Juga:

• Kader PDI Perjuangan Laporkan Budi Arie ke Bareskrim Polri
• Rekaman Suara Diduga Budi Arie Viral, Tuduh PDIP di Balik Framing Kasus Judi Online

Saat disinggung soal isu yang berkembang dirinya akan diduetkan dengan mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Nikson mengatakan mekanisme di PDIP sudah ada.

"Ibu Ketum PDI Perjuangan, punya hak preogratif soal menentukan siapa bakal calon yang akan dipilih atau ditentukan pada Pilgub Sumut. Jadi, saya yakin dan tetap sesuai dengan rencana dan prinsipnya tetap nomor satu," ujarnya.

Ketika ditanya lagi bakal calon Gubernur Sumut yang sudah mulai ramai bermunculan dan dibahas masyarakat, Nikson berpendapat kompetisi itu biasa dan bukan soal nama besar.

"Rakyat Sumut ini sudah cerdas dan rasional. Makanya partisipasi pemilih di Sumatera Utara ini cenderung tidak besar. Misalnya, partisipasi pemilih di Kota Medan itu kalau gak salah 25 %," katanya.

Nikson juga mengatakan, masyarakat Sumut tidak melihat nama besar seseorang, melainkan ide, karya dan gagasan untuk membangun Sumatera Utara.

Nikson juga mengatakan tidak merasa ada hambatan soal itu. "Saya pikir bukan hambatan sama kita," katanya.(*)