Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 09 Mei 2025

Ruang Belajar dan Mobiler SDN 0510 Sihiuk, Palas Memprihatinkan

Robert Nainggolan - Jumat, 19 Juli 2024 14:08 WIB
895 view
Ruang Belajar dan Mobiler SDN 0510 Sihiuk, Palas Memprihatinkan
FotoSNN/Robert Nainggolan
Keadaan ruang belajar kelas 2A dan 2B di SDN 0510 Sihiuk yang merupakan rumah dinas guru yang tidak layak huni lagi. Foto dipetik Kamis (18/7/2024).
Palas (harianSIB.com)
Masyarakat mengeluhkan kondisi ruangan kelas belajar SDN 0510 Sihiuk, Kecamatan Lubuk Barumun, Kabupaten Padang Lawas (Palas) yang memprihatinkan karena sewaktu-waktu bisa ambruk dan makan korban. Kondisi mobilernya banyak yang rusak dan tidak layak pakai lagi.

"Saat hendak mendaftarkan anak saya di sekolah Sihiuk ini saya jadi khawatir, ruang belajarnya mengerikan, bangku dan meja belajarnya juga tidak seperti sekolah pemerintah," kata salah seorang ibu yang hendak mendaftarkan anaknya di SDN 0501 Sihiuk beberapa waktu lalu.

Amatan jurnalis SNN di sekolah tersebut, Kamis (18/7/2024) ada 29 siswa baru tahun ajaran baru ini dan dibagi dalam kelas 1A dan 1B. Bangku, meja belajar dan ruangan berdebu dengan plafon yang sudah jebol menghiasi saat siswa belajar.

Baca Juga:

Di ruang belajar kelas 2A dan 2B yang dihuni 40 siswa, kondisinya juga nyaris sama dan merupakan rumah dinas guru yang sudah tidak layak huni. Ada bagian tanpa plafon, ada juga triplek yang menjuntai yang sewaktu-waktu bisa berjatuhan.


Baca Juga:
Keadaan ruang belajar kelas 1A dan 1B (FotoSNN/Robert Nainggolan)

Kepala SDN 0510 Nurellam Pohan yang mengaku diangkat jadi kepala sejak September 2023 lalu mengakui keadaan ruang belajar yang memprihatinkan.

Dijelaskan SDN 0510 Sihiuk berakreditasi B, dengan jumlah 225 siswa dibagi dalam 9 ruangan belajar, kelas 1A dan 1B, kelas 2A dan 2B, kelas 3A dan 3B, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6.

"Karena kekurangan ruangan maka untuk kelas 2A dan 2B terpaksa menggunakan rumah dinas, sedangkan untuk kelas 4 dipakai ruang guru yang difungsikan sebagai ruang belajar dan ruangan guru adalah ruangan perpustakaan," katanya.


Untuk ruang kelas 1A dan 1B katanya, belum ada dana pemeliharaan berikut dengan mobilernya, yang ada untuk pembelian cat tembok, itu juga bersumber dari anggaran gaji dua guru honorer selama 4 bulan karena lulus P3K.

Kepsek mengaku tahun 2018 lalu pihak sekolah mengajukan pertambahan ruangan kelas baru, namun pada tahun 2020 malah mendapat MCK yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU).

"Ya mau gimana lagi pak, memang sih bangunan MCK itu lebih layak daripada ruang kelas 2A dan 2B yang merupakan rumah dinas. Sempat kita bagi masuk pagi dan siang, namun orang tua keberatan, katanya kalau siang anaknya tidak senam pagi sehingga jadi malas datang sekolah, kami bisa berbuat apa pak," pungkasnya.

Ditempat lain, Kabid Dikdas pada Disdikbud Palas Damhuri saat dikonfirmasi mengenai keadaan sekolah tersebut mengungkapkan agar pihak sekolah tidak memanfaatkan rumah dinas guru yang kurang layak untuk ruang belajar siswa.

"Sudah berkali-kali kami tegaskan agar pihak sekolah tidak memanfaatkan rumah dinas yang kurang layak sebagai ruang belajar, kita segera cek bila perlu sistem belajarnya dibuat 2 shif masuk pagi dan masuk siang," kata Damhuri.(**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru