Pemkab Tapteng Terima Kunjungan Mabes TNI dan US Navy

Tapteng(harianSIB.com)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Tengah (Tapteng) menerima kunjungan kerja Mabes TNI dan US Navy, di Ruang Rapat Cendrawasih Kantor Bupati Tapteng, Selasa (26/8/2025).

Bupati Tapteng Masinton Pasaribu, didampingi Wakil Bupati Mahmud Efendi Lubis, menjamu baik kedatangan Kasatgas Pacific Partnership Kolonel Laut Dr. dr. Hinindsriyah beserta rombongan di Tapanuli Tengah.

Kegiatan itu turut dihadiri Plh Sekretaris Daerah Tapanuli Tengah, OPD, Lanal Sibolga serta tim ODC US Embassy.

Menurut Masinton, kunker Mabes TNI tersebut merupakan bagian Pre-Deployment Site Survey (PDSS) Latihan Bersama (Latma) Pacific Partnership tahun 2026, kegiatan yang sangat penting dalam mengantisipasi bencana, mengingat Tapanuli Tengah berada digaris pantai sepanjang 200 Km di pesisir Pantai Barat Sumatera Utara.

"Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah sangat mendukung pelaksanaan latihan bersama ini," ucap Masinton.

Senada dengan yang disampaikan Bupati, Mahmud Efendi Lubis menegaskan, pihaknya akan menginstruksikan beberapa OPD teknis yang akan ikut mensukseskan kegiatan ini seperti dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BPBD, Dinas Pariwisata, Dinas Pertanian.

"Nantinya apa yang dibutuhkan dan informasi apa yang akan kita sampaikan ke Mabes TNI, sehingga kegiatan Latihan Bersama (Latma) Pacific Partnership Tahun 2026 berjalan dengan sukses. Sekali lagi selamat datang kepada Bapak Ibu dari Mabes TNI dan US NAVY," katanya.

Sementara itu, Kolonel Laut Hinindsriyah mengungkapkan, nantinya tim Mabes TNI Pacific Partnership akan melaksanakan latihan bersama antara TNI dan United States Pacifik Paclic Fleet (USPACFLT) yang melibatkan Pemerintah Daerah dalam latihan bidang penanggulangan bencana dan kesehatan.

Lanjutnya, adapun tujuan utama untuk meningkatkan kerja sama dalam persahabatan, serta meningkatkan kemampuan negara tuan rumah dalam mengahadapi bencana, sehingga meningkatkan keamanan regional.

Kolonel Laut Hinindsriyah membeberkan, nantinya mereka dengan melibatkan beberapa warga sipil akan melaksanakan latihan gabungan dengan negara-negara pendamping. Selain itu, meningkatkan Interoperability Nasional dan Internasional dalam menanggulangi darurat bencana dan Meningkatkan kapasitas SDM di bidang pelayanan Kesehatan (One health) engineering, dan HA/DR (Humanitarian Assistance Disarter Relief).

"Karena akan ada keterlibatan masyarakat sipil juga beberapa sekolah dalam latihan penanggulangan bencana terutama dalam merespon segala bentuk ancaman baik tradisional maupun non tradisional di masa depan," jelasnya. (**)