Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 20 Desember 2025

Jalinsum Sergai-Simalungun Rusak Parah Selama 15 Tahun, Warga Keluhkan Minimnya Perhatian Pemprov Sumut

Humala Siagian - Selasa, 02 September 2025 17:16 WIB
61 view
Jalinsum Sergai-Simalungun Rusak Parah Selama 15 Tahun, Warga Keluhkan Minimnya Perhatian Pemprov Sumut
Foto: harianSIB.com/Humala Siagian
Jalinsum jurusan Sambosar Raya- Pemarang Raya, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun, rusak parah, Selasa (2/9/2025).
Tebingtinggi(harianSIB.com)

Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang menghubungkan Kabupaten Serdang Bedagai dengan Kabupaten Simalungun, tepatnya di Jalan Sambosar Raya menuju Pematang Raya, Kecamatan Raya Kahean, mengalami kerusakan parah. Kondisi tersebut telah berlangsung lebih dari 15 tahun tanpa perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

"Status jalan ini adalah Jalinsum yang menghubungkan Tebingtinggi-Sergai dengan Kabupaten Simalungun. Jalan Sambosar Raya Kahean sudah 15 tahun rusak," ujar tokoh masyarakat Sambosar Raya Kahean, Jalel Saragih (71), saat ditemui harianSIB.com, Selasa (2/9/2025).

Menurut Jalel, kerusakan jalan itu kerap menyebabkan kecelakaan. Saat hujan, genangan air menutupi jalan sehingga pengguna jalan kesulitan memilih jalur yang aman. Kondisi semakin berbahaya pada malam hari karena gelap gulita dan jalan yang penuh lubang, terutama bagi pengendara sepeda motor.

"Kalau hujan kami sangat kewalahan melintas. Saat musim kemarau, jalan ini pun berdebu dan mengganggu pengguna jalan," tambah Jalel.

Mantan Sekda Kota Pematangsiantar itu mengeluhkan sikap Pemprov Sumut yang dinilainya abai, meski persoalan ini sudah berulang kali disampaikan melalui Musrenbang tingkat kecamatan, kabupaten, hingga provinsi.

"Saya sangat berharap Gubernur Sumut, Bapak Bobby Nasution, bisa memberi perhatian untuk perbaikan jalan yang melintasi desa kami," ujarnya.

Jalel menuturkan, ruas Jalinsum di Tebingtinggi hingga Sergai kondisinya sudah mulus. Namun, ketika memasuki wilayah kampung halamannya, jalan justru terbengkalai.

"Kami bayar pajak kendaraan setiap tahun, tapi jalan tetap rusak. Akibatnya, kami kesulitan mengangkut hasil pertanian ke pabrik," pungkasnya. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru