Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 21 Desember 2025

Kapolres Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bangkit dan Berani Bicara Lawan Kekerasan dan Bullying

Andomaraja Paga Sitio - Sabtu, 11 Oktober 2025 14:16 WIB
539 view
Kapolres Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bangkit dan Berani Bicara Lawan Kekerasan dan Bullying
(Foto: harianSIB.com/Andomaraja Sitio)
Kapolres Pematangsiantar AKBP Sah Udur Sitinjak saat menyampaikan sambutan kampanye “Rise & Speak” di Balai Bolon Adam Malik Kota Pematangsiantar, Sabtu (11/10/2025).

Pematangsiantar(harianSIB.com)

Kekerasan dan perundungan (bullying) masih menjadi momok yang mengancam generasi muda sampai saat ini.

Kapolres Pematangsiantar AKBP Sah Udur Sitinjak pun mengajak masyarakat, khususnya pelajar dan remaja, untuk berani bersuara saat mengalami atau menyaksikan kekerasan, pelecehan maupun tindakan perundungan.

Ajakan itu disampaikan Kapolres Sah Udur dalam kampanye stop kekerasan terhadap anak dan berani bicara "Rise & Speak" yang digelar di Balai Bolon Adam Malik, Sabtu (11/10/2025).

"Seperti judulnya Rise & Speak, artinya bangkit dan berbicara. Kami ingin mengajak anak-anak sekolah, remaja, dan masyarakat untuk berani bersuara ketika menerima atau melihat kasus kekerasan, perundungan, maupun pelecehan," ujar Sah Udur.

Baca Juga:

Kapolres menegaskan, berbicara atau melapor ketika menjadi korban atau saksi kekerasan bukanlah hal yang salah, melainkan langkah penting untuk menghentikan siklus kekerasan yang sering kali dibiarkan karena rasa takut.

"Harapan saya ke depan, masyarakat harus berani berbicara. Kalau ada sesuatu yang dilihat atau dialami, sampaikan, agar bisa segera ditangani," tegasnya.

Menurut Kapolres, kampanye ini tidak hanya menjadi momentum edukatif, tetapi juga gerakan moral untuk menumbuhkan keberanian di kalangan anak muda agar tidak tinggal diam terhadap ketidakadilan. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin setiap tahun.

"Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik. Secara nasional kampanye ini sudah berjalan dan kita di Pematangsiantar harus turut berperan," tambahnya.

Dalam sesi diskusi, Psikolog Christin Hasibuan menyoroti pentingnya ruang aman dan empatik bagi korban kekerasan, agar mereka merasa didengar dan mendapat dukungan.

"Peran ayah sangat penting. Banyak kasus kekerasan muncul karena figur ayah tidak hadir dalam kehidupan anak," ujar Christin, sembari menekankan pentingnya dukungan keluarga dalam proses pemulihan korban.

Sementara itu, Pdt Agnes Saragih mengingatkan bahwa siapa pun bisa menjadi korban bullying, bukan hanya mereka yang dianggap lemah.

"Setiap anak bisa menjadi korban. Karena itu penting memperkuat iman dan keberanian mereka agar tidak takut melawan tekanan dan berani berbicara," katanya.

Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua dan guru dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, empatik, serta mendidik pelaku untuk memahami dampak buruk dari perundungan.

Kegiatan ini dihadiri ratusan pelajar dari berbagai sekolah, tokoh masyarakat dan perwakilan instansi kecamatan. Akhir kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama antara Kapolres dan para peserta sebagai simbol komitmen bersama untuk menghentikan kekerasan dan membangun budaya berani bicara di Kota Pematangsiantar. (**)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Kapolsek Dolok Silau Ajak Masyarakat Sukseskan Pemilu 2019
Caleg DPRD Simalungun Ajak Masyarakat Pahami Makna Pesta Demokrasi
Kasat Reskrim Polres Sergai Ajak Masyarakat Bijak Gunakan Medsos
Pemprovsu Ajak Masyarakat dan Generasi Muda Ingat Jasa Pahlawan
Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut Ajak Masyarakat Makan Ikan
Himapsi Ajak Masyarakat Ciptakan Pemilu Damai
komentar
beritaTerbaru