Sergai(harianSIB.com)
Program Keluarga Harapan (PKH) yang digadang-gadang sebagai salah satu instrumen pemerintah untuk menekan angka kemiskinan, tampaknya belum sepenuhnya tepat sasaran di Kabupaten Serdangbedagai (Sergai).
Sejumlah warga mengaku belum pernah menerima bantuan, meski kondisi ekonominya terbilang memprihatinkan.
Salah satunya dialami Safrida (36), warga Dusun 1 Desa Bogak Besar, Kecamatan Telukmengkudu. Ibu empat anak ini mengaku tak pernah tersentuh bantuan PKH, meski sudah berkali-kali didata oleh pihak desa maupun petugas terkait.
"Sudah beberapa kali didata, tapi sampai sekarang belum juga ada bantuan PKH. Datanya sudah diambil beberapa kali, tapi gak ada kabarnya lagi," ujar Safrida saat ditemui di rumahnya yang terendam banjir, Jumat (24/10/2025).
Baca Juga:
Ia menuturkan, tiga dari empat anaknya masih bersekolah masing-masing di kelas 1 SMP, kelas 5 SD, dan kelas 2 SD.
Sementara suaminya kini merantau keluar daerah untuk mencari nafkah. Rumah sederhana yang mereka tempati pun bukan hasil program pemerintah, melainkan bantuan dari lembaga sosial.
Lebih lanjut, Safrida mengaku tidak pernah sekalipun dikunjungi oleh pendamping PKH Desa Bogak Besar, yang diketahui bernama Erwin, sekaligus menjabat sebagai Koordinator Kecamatan (Korcam) PKH Telukmengkudu.
"Pendamping PKH-nya aja saya gak kenal, apalagi dapat bantuannya," ucapnya lirih.
Ia juga mengaku heran melihat ketimpangan penerima manfaat di lingkungannya.
"Saya punya tiga anak sekolah, tapi gak dapat. Sementara yang anaknya satu malah dapat. Entah gimana datanya," keluhnya.
Safrida berharap pemerintah dapat meninjau ulang data penerima manfaat agar bantuan sosial seperti PKH benar-benar diterima oleh masyarakat yang berhak.
"Kalau dapat PKH, bisa lah sedikit membantu biaya sekolah anak-anak," tambahnya.
Sementara itu, Operator SIKS-NG Desa Bogak Besar, Fittauli Daeli, saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa nama Safrida tidak tercantum dalam daftar penerima PKH.
"Benar, dia tidak terdaftar di PKH. Tapi sudah kami usulkan dalam BLTS Kesra, dan ini sudah selesai diusulkan," jelasnya.
Sedangkan Pendamping PKH Desa Bogak Besar, Erwin, saat dikonfirmasi mengenai kelayakan Safrida untuk menerima PKH, justru meminta wartawan mengirimkan data kependudukan terlebih dahulu.
"Boleh kirim data lengkapnya, pak. KTP, KK, dan foto rumahnya," ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp (**)
Editor
: Robert Banjarnahor