Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 02 November 2025

DPRD Tapteng Tolak Pembentukan Pansus Proyek Kantor Bupati

Rosianna Anugerah Hutabarat - Jumat, 31 Oktober 2025 23:07 WIB
549 view
DPRD Tapteng Tolak Pembentukan Pansus Proyek Kantor Bupati
Foto: harianSIB.com/Rosianna Anugerah Hutabarat
Suasana rapat perwakilan pengunjuk rasa di kantor DPRD Tapteng, Jumat (31/10/2025).

Tapteng (harianSIB.com)

Aksi seribuan warga Tapanuli Tengah (Tapteng) yang menuntut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) membentuk panitia khusus (pansus) untuk mengaudit proyek pembangunan kantor bupati berakhir kecewa. Mayoritas anggota dewan menolak pembentukan pansus karena proyek tersebut dinilai sudah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setiap tahunnya.

Penolakan itu disampaikan langsung oleh anggota DPRD Fraksi Nasdem Basir Situmeang dan Hardiono Tarihoran, serta anggota Fraksi Gerindra Deni Hulu, saat rapat bersama perwakilan massa di kantor DPRD Tapteng, Jumat (31/10/2025) malam.

Menurut Basir Situmeang, proyek pembangunan kantor bupati merupakan proyek tahun jamak yang sudah berjalan sesuai mekanisme hukum dan pengawasan keuangan negara. "Pembangunan itu sudah diaudit BPK tiap tahun, jadi tidak ada alasan membentuk pansus baru. Bapak tidak bisa intervensi kami untuk pansus, jangan paksa-paksa kami," katanya dengan nada tinggi di hadapan perwakilan pengunjuk rasa.

Pernyataan Basir sempat memancing reaksi dari sejumlah warga yang hadir, namun situasi berhasil dikendalikan aparat keamanan.

Baca Juga:
Sementara itu, Hardiono Tarihoran menegaskan proyek kantor bupati bukan termasuk kategori mangkrak. Ia menjelaskan, total anggaran yang direncanakan mencapai sekitar Rp130 miliar, dan sejauh ini baru sekitar Rp84 miliar yang terealisasi. "Kalau belum sampai Rp130 miliar, wajar masih ada tahap pembangunan. Tidak perlu diributkan," ujarnya menenangkan massa.

Sebelumnya, perwakilan masyarakat, Alwi, menyampaikan kedatangan mereka ke DPRD bertujuan agar lembaga legislatif membentuk pansus untuk memastikan transparansi anggaran dan mempercepat penyelesaian proyek kantor bupati. "Kami tidak menolak pembangunan. Kami hanya ingin ada audit agar ke depan proyek ini berjalan baik dan tidak membebani rakyat," kata Alwi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah terkait kelanjutan pembangunan kantor bupati yang disebut menelan anggaran hingga Rp130 miliar tersebut.(**)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Anggaran Revitalisasi Pendopo dan Gudang di Lapangan Merdeka Ditolak Anggota Pansus DPRD Medan
Ketua FP Golkar dan F-PAN DPRD Medan Nilai Pemeriksaan BPK Wajar
Banyak Anggaran Tidak Jelas, Pansus R-APBD ?Usir? Plt Kadisdik Medan
Sejumlah Anggota DPRD Medan dan Staf Diperiksa BPK
Kadishub Binjai Tantang BPKP Audit Investigasi Proyek Halte Rp3,9 Miliar
Pengembalian Dana Rp3,7 Miliar Temuan BPK di Pemkab Nisut Belum Tuntas
komentar
beritaTerbaru