Simalungun (harianSIB.com)
Sekelompok masyarakat mengatasnamakan Aliansi Peduli Teh Simalungun (APTESI) kembali berunjuk rasa di Kantor Bupati Simalungun, Senin (10/11/2025) petang. Aksi ini untuk kali keempat menolak konversi teh di Sidamanik.
Selain berorasi, kelompok pengunjuk rasa juga membentangkan sejumlah poster. Hal itu mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Massa menilai PTPN IV melakukan konversi tanaman teh menjadi kelapa sawit akan membawa dampak negatif, seperti merusak dan menghilangkan keanekaragaman hayati, menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas air bersih serta mengakibatkan erosi kerusakan tanah.
Orator aksi, Julius Sitanggang menyampaikan 5 tuntutan massa, yaitu hentikan konversi teh menjadi kelapa sawit, perjuangkan "tanah untuk rakyat" sesuai amanat Undang-Undang Reforma Agraria, lestarikan teh sebagai identitas Simalungun.
Baca Juga:
Kemudian, massa meminta agar direalisasikan
CSR (Corporate Social Responsibility) dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta wujudkan upah layak bagi buruh PTPN dan kewajiban PTPN memberikan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan.
Pengunjuk rasa didatangi Staf Ahli Bupati Simalungun, Debora Hutasoit dan Kepala Bagian Tata Pemerintahan, Amon Charles Sitorus.