Gunung Meriah(harianSIB.com)
Kanker kolorektal, yang dikenal sebagai kanker usus dan terjadi di usus besar, rektum, atau usus buntu, merupakan salah satu penyakit mematikan yang menjadi beban kesehatan global.
Di negara berkembang, sekitar 60% kasus kanker kolorektal berakhir pada kematian, menunjukkan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap deteksi dini.
Fakta itu disampaikan oleh dr. Asri Ludin Tambunan M.Ked (PD), Sp.PD-KGEH, pada kegiatan Edukasi Kanker Kolorektal dalam rangka Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Program Studi S3 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara di Jambur Desa Gunungmeriah baru-baru ini.
Dalam penyampaian materinya, dr. Asri Ludin Tambunan menjelaskan bahwa kanker kolorektal adalah kanker paling sering didiagnosis kedua pada wanita, ketiga pada pria, dan keempat secara global.
Baca Juga:
"Setiap tahun lebih dari satu juta kasus baru ditemukan di seluruh dunia. Banyak pasien datang terlambat karena takut berobat atau lebih percaya pada metode alternatif," ujarnya yang juga sebagai Ketua Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Ia menegaskan bahwa banyak penderita tidak merasakan gejala di tahap awal. "Gejalanya bisa berupa diare, sembelit, darah dalam tinja, sakit perut, penurunan berat badan, hingga kelelahan. Ketika penanganan terlambat, hasil terapi biasanya juga kurang optimal dan berdampak pada kesejahteraan serta kondisi ekonomi keluarga," jelasnya.
Editor
: Wilfred Manullang
Warning: foreach() argument must be of type array|object, null given in
/home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/theme/detail.php on line
406