Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 21 November 2025

Bawang Putih Impor Kuasai Pasar Lokal di Sumut

- Senin, 04 Mei 2015 18:59 WIB
459 view
Bawang Putih Impor Kuasai Pasar Lokal di Sumut
Medan (SIB)- Bawang putih lokal sangat diminati masyarakat karena rasanya yang  enak, gurih dan baunya harum. Namun komoditi ini sangat sulit ditemukan di  pasar-pasar tradisional  karena produksi yang dihasilkan di Sumut sangat minim. Artinya bawang putih yang beredar di pasaran dominan dikuasai produk impor  umumnya  dari Tiongkok. Begitu juga harganya akhir-akhir ini naik turun. Pekan lalu saja harganya sempat naik di level Rp 18.000- Rp 20.000 per Kg.

Berbagai harga komoditi terus mengalami kenaikan, kali ini kenaikan terus terjadi pada bawang putih. Sejak beberapa minggu terakhir ini, harga bawang putih dari berbagai daerah di Indonesia seperti Medan terus mengalami kenaikan.

J Sitepu, seorang pedagang bawang di Pusat Pasar kepada wartawan Minggu (3/5), membenarkan, harga bawang putih sejak dua pekan ini mengalami kenaikan dari Rp 14.000 menjadi Rp 18.000 dan sempat di awal pekan lalu mencapai Rp 20.000 per Kg. Terakhir Minggu (3/5) harganya di level Rp 16.000- Rp 17.000 per Kg.    "Kita kurang tahu penyebab harga bawang putih dalam dua bulan ini mengalami pluktuasi harga. Padahal stoknya umumnya impor banyak beredar di pasaran,sedangkan produk lokal sangat minim. Saat kita pesan dan ambil dari agen harganya sudah begitu,” ujarnya.    Disebutnya, ada dua jenis bawang putih dijualnya yakni bawang putih impor dari Tiongkok dan bawang putih lokal. Harga keduanya tidak jauh berbeda, namun ukuran serta rasanya yang berbeda.

“Pembeli  lebih menyukai  bawang putih lokal seperti bawang putih dari Jawa. Walau bentuknya lebih kecil dari bawang putih impor, namun rasanya  lebih segar. Tapi itu, bawang putih lokal jumlahnya terbatas lebih banyak bawang putih impor,” tuturnya. Ia berharap pemerintah menstabilkan harga agar pedagang tidak kewalahan menangani keluhan pembeli karena harga yang terus naik.

Hal senada juga dikatakan Andika, distributor atau agen bawang di Jalan Medan-Binjai ini mengatakan masyarakat lebih menyukai bawang putih lokal ketimbang bawang putih impor. Namun karena sulit dicari makanya pilihan pada bawang putih impor yang harganya lebih murah.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Sumut  Ir HM.Roem MM ketika ditanya wartawan baru-baru ini, mengatakan produk dalam negeri untuk bawang putih saat ini khususnya di Sumatera Utara masih sangat kurang, oleh karena itu Sumut sama seperti daerah lainnya di Indonesia masih mengimpor bawang putih dari negara lain.

“Kalau untuk negara mana saja yang mengimpor bawang putih ke kita, saya kurang tahu. Hal itu bisa langsung ditanyakan kepada Disperindag. Mulai dari harga sampai berapa banyak bawang putih yang diimpor ke Sumut bisa ditanyakan kepada Disperindag,” ujarnya.

Ia mengatakan, keterbatasan lahan dan sedikitnya jumlah petani yang menanam bawang putih juga menjadi penyebab harus diimpornya bawang putih.
Luas lahan  bawang putih sangat sedikit. Jadi kita belum bisa memasok kebutuhan masyarakat akan bawang putih. Oleh karena itu kita masih impor. Lahan-lahan kita untuk bawang putih hanya di beberapa daerah seperti di Karo tetapi masih petani kecil,” katanya.(A2/ r)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru