Warga Kecewa, Jalan Simalingkar-B Kembali Rusak Setelah Tiga Hari Ditambal

Medan (SIB)- Penambalan jalan (patching) yang dilakukan Dinas Bima Marga Pemko Medan di jalan utama di Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan sangat disayangkan masyarakat. Pasalnya, penambalan  yang dilakukan dengan pasir dan semen (bukan aspal) hanya bertahan tiga hari sehingga jalan kembali berlubang hingga menimbulkan korban.

Beberapa warga  Surya Solin, Eq Ginting dan J Manurung kepada SIB, Sabtu (23/7)  sangat menyesalkan kinerja Pemko Medan yang menambal jalan terkesan asal-asalan. Biasanya penambalan jalan dilakukan  memakai aspal, sehingga jalan menjadi kuat dan tahan.

"Ini jalan baru tiga hari ditambal, sudah kembali rusak. Kalaupun tidak memakai aspal campuran pasir dan semen harusnya jelas. Warga menduga, campuran pasir dan semen tidak merata, makanya rusak. Wali kota Medan harus bersikap tegas kepada anggotanya yang tidak bekerja sungguh-sungguh, jangan nanti anggaran yang dikeluarkan besar, namun pekerjaannya asal-asalan," kata Surya.

Sebelumnya, saat penambalan jalan dilakukan, para pekerja yang ditemui SIB di lokasi mengatakan patching tidak dengan aspal karena anggarannya belum ada. Untuk sementara dilakukan dengan pasir dan semen. Namun diyakini para pekerja, campuran itu pun kuat sampai nanti dilakukan patching dengan aspal.

Menanggapi itu Manurung mengatakan, masyarakat tidak mengerti tentang teknis campuran yang dibuatkan pekerja untuk menambal jalan. Namun warga hanya tahu, jalanan yang berlubang itu harus ditambal baik dan tidak berlubang lagi. Dengan kondisi seperti ini, warga mensinyalir pemerintah tidak serius menanganinya. Padahal jalan itu merupakan akses utama menuju Kebun Binatang Medan (Medan Zoo) yang merupakan salah satu objek wisata di Medan dan pada Sabtu-Minggu biasanya ramai dikunjungi para wisatawan,  lokal.

Warga meminta, Pemko Medan kembali menangani jalan berlubang ini. Jangan menunggu jatuh korban baru diperbaiki. (R20/ r)