Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 09 November 2025

Realisasi Tanam Jagung di Sumut 86% dan Produksi 6,3 Ton per Hektare

* 2017 Realisasi Tanam Ditargetkan 1,9 Juta Ton
- Sabtu, 09 September 2017 13:10 WIB
217 view
Medan (SIB)- Target penanaman jagung di Sumut periode April hingga September 2017  seluas 128.580 hektare, hingga saat ini realisasinya  sudah mencapai 110.723 hektare atau 86% dengan produktivitas rata-rata 6,3 ton per hektare. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura  HM Azhar Harahap kepada SIB melalui telepon genggam, Kamis sore (7/9).

Ia menyebutkan,  daerah paling luas bertanam komoditi jagung tersebut yakni Kabupaten Karo, Simalungun, Dairi, Deliserdang dan Langkat. "Keberhasilan produksi jagung karena adanya dukungan Pemprovsu dan pemerintah pusat," ujarnya.

Di Sumut, lanjutnya, pertanaman jagung di 30 kabupaten dengan luas tanam 144.420 hektare dan para petani mendapat bantuan berupa benih dan pupuk secara gratis. Untuk bibit  sebanyak 15 Kg per hektare dan pupuk urea sebanyak 50 kg per hektare. Bantuan diberikan bukan dalam bentuk bahan melainkan dalam bentuk uang yang ditransfer langsung ke rekening para petani.

Masa panen tanaman jagung katanya, selama 3 bulan lebih dan dari luas tanam jagung di provinsi ini tahun 2017 diharapkan mencapai 1,9 juta ton per tahun. Sementara tahun lalu pencapaiannya 1,5 juta ton.

Ia optimis  tahun 2017 realisasi tanam jagung mencapai  target yang ditetapkan, saat ini sedang berlangsung panen di berbagai daerah terutama di sentra-sentra produksi jagung.

Disebutnya, kebutuhan jagung di Sumut baik  untuk konsumsi/dimakan maupun kebutuhan pakan ternak sebesar 1,2 juta ton.
Para petani gencar menanam komoditi ini karena prospeknya cerah dan harga jualnya cukup tinggi yakni Rp 3.400 per Kg. Dengan harga jual ini petani sudah untung, ujarnya.

Namun Pemprovsu turut mengawasi harga jagung, jika harga jagung anjlok atau rendah di pasaran, Pemerintah Sumut siap menampung hasil panen jagung Rp 2.800 per Kg sesuai HPP (Harga Pembelian Pemerintah) dengan syarat kadar airnya 25%.  Bulog yang menampung hasil jagung petani.

Semua hasil panen jagung untuk pakan ternak maupun konsumsi merupakan produksi lokal. Tidak ada lagi impor. Pakan ternak yang mengonsumsi jagung lokal hasilnya cukup baik. Misalnya khusus telur  yang dihasilkan bergizi dan warnanya merah.

Ada pun varitas yang digunakan untuk tanaman jagung yakni biosit, pertiwi, bisi, pioneer, NK.NT dan bima. (A2/f)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru