Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 12 Oktober 2025

Djarot Minta TNI dan Polri Netral di Pilkada 2018

- Senin, 05 Februari 2018 14:12 WIB
290 view
Djarot Minta TNI dan Polri Netral di Pilkada 2018
SIB/Leo Bukit
HADIRI DEKLARASI: Balon Gubernur Sumut-Wakil Gubernur Sumut Djarot Hidayat- Sihar Sitorus usai memberikan kata sambutan saat menghadiri deklarasi Bara Djoss di Gedung Madinah Asrama Haji, Medan, Minggu (4/2).
Medan (SIB)- Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat meminta TNI/Polri netral pada pelaksanaan Pilkada Gubernur di Provinsi Sumatera Utara (Pilgubsu) tahun 2018 ini. Hal ini disampaikan Djarot saat menghadiri acara deklarasi Barisan Relawan Djarot-Sihar (Bara Djoss) di Asrama Haji Medan, Minggu (4/2).

Acara ini dihadiri Ketua Umum Relawan Bara JP Sihol Manullang, Sekjen Yayong Waryono, kemudian Ketua Tim Relawan Almisbat Sumut untuk Djarot- Sihar, Ihutan Pane dan Sekretaris  Ustadz Zulkarnain, lalu Sekjen Seknas Jokowi Oesmar Tandjung dan Panda Nababan.

Selain meminta TNI dan Polri netral pada Pilkada Gubernur Sumut 2018 ini, dia juga meminta KPU dan Bawaslu jangan main-main pada Pilkada Gubernur Sumut ini. "Karena kami sudah punya perangkat untuk mengawasi mereka, dibantu teman-teman relawan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, dia mengharapkan Pilkada di Sumatera Utara berjalan dengan jujur dan adil, sehingga saksi sangat penting. "Meskipun kami punya saksi yang masuk di TPS, tapi saksi dari masyarakat menjadi bagian sangat penting," katanya mengakhiri.

Sementara Ketua Bara Djoss Heryanson Munthe mengungkapkan, era nostalgia Pilpres 2014, terulang kembali. Bagaimana tidak? Relawan pemenangan Jokowi dahulu, kali ini bertransformasi menjadi relawan pemenangan Djarot Syaiful Hidayat-Sihar Sitorus.

Dia mengungkapkan pihaknya terdiri dari 33 kabupaten/ kota yang ada di Sumut. "Dahulu sejak 2013 kami telah berdiri dengan tujuan mendukung Jokowi menjadi Presiden RI. Dahulu grup relawan ini bersatu dan pada 2014 ikut menyukseskan Pilpres," katanya.

Dia menuturkan, pihaknya bertransformasi menjadi relawan untuk pasangan Djarot-Sihar karena melihat ada kesesuaian Djarot dengan kepemimpinan Jokowi. "Langkah ini untuk mendukung program nawacita presiden, Djarot kami percaya dapat membenahi birokrasi di Sumut," katanya.

Menurutnya, rekam jejak Djarot linier dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Grup Bara Djoss terdiri dari 32 elemen, termasuk para pengemudi becak.

Dia mengimbau kepada para relawan agar tidak melakukan kampanye hitam pada pasangan tersebut. Dia juga menjelaskan, Bara Djoss berdiri atas gerakan swadaya relawan, bukan berada di bawah partai politik. "Kami berdiri sendiri, dengan melakukan swadaya masing-masing," katanya.
Munthe berharap proses Pemilukada dapat berjalan lancar, demokratis tanpa ada isu SARA di dalamnya.

Cetak Satu Juta Saksi
Pada bagian lain, Bara Djoss akan mencetak satu juta saksi di Sumut guna mengawal penghitungan suara Djoss pada Pilgubsu mendatang. Bara Djoss akan mencetak satu juta saksi untuk mengawal penghitungan suara Djoss pada Pilgubsu. "Dari kabupaten/kota kemudian mencapai kecamatan serta desa dan kelurahan, begitu nanti teknis pembentukan sejuta saksi," ungkapnya.

Pantauan SIB di lokasi acara, sejak pukul 12.00 WIB para pendukung Djarot-Sihar sudah berdatangan dari berbagai daerah. Mereka hadir berkelompok. Antusiasme ribuan relawan terhadap pasangan bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Utara Djarot-Sihar mendorong mereka hadir.

Pada kesempatan ini, hadir pengurus 33 kabupaten/kota se- Sumut Bara Djoss guna menyatukan tekat memenangkan Djoss. "Kami hari ini berkumpul untuk terakhir dan bergerak di daerah masing-masing menangkan Djoss," ujarnya. (A11/A17/d)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru