Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 13 Oktober 2025

Lahan Eks Wisma Kartini akan Dijadikan Apartemen, Yayasan GWI Diadukan ke DPRD Medan

* Andi Lumban Gaol: Perpanjangan HGB Harus Seizin Pemko Medan
- Senin, 27 Agustus 2018 11:12 WIB
424 view
Lahan Eks Wisma Kartini akan Dijadikan Apartemen, Yayasan GWI Diadukan ke DPRD Medan
SIB/Ist
FOTO BERSAMA: Ketua Komisi A DPRD Medan Andi Lumban Gaol SH didampingi anggota Komisi A Hj Hamidah dan Ratna Sitepu berfoto bersama Ketua BKOW Sumut Hj Kemalawati dan sejumlah pengurus usai rapat dengar pendapat di Komisi A DPRD Medan, Senin (20/8).
Medan (SIB) -Ketua Komisi A DPRD Medan, Andi Lumban Gaol SH menyampaikan dukungan penuh terhadap Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumut yang memertahankan lahan Wisma Kartini sebagai tempat berhimpunnya Organisasi Wanita di Sumut.

Hal itu disampaikannya, Senin (20/8) dalam rapat dengar pendapat Komisi A dengan pengurus BKOW Sumut, terkait permasalahan BKOW dan pihak Yayasan Gedung Wanita Indonesia yang akan mendirikan apartemen di lahan tersebut pasca terbakar tahun 2013 silam.

"Tanah dan gedung yang terbakar itu memiliki nilai sejarah yang harus dipertahankan. Maka DPRD akan mendukung sepenuhnya upaya-upaya BKOW untuk terus memertahankan aset tersebut. Komisi A akan menindaklanjuti hal ini dengan menghadirkan pihak terkait untuk penyelesaian hal ini," katanya.

Andi menyebutkan, persoalan ini tidak boleh berlarut-larut, maka akan dipertanyakan kepada pihak berwenang yang ada kaitannya dengan masalah ini, termasuk Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait adanya hak pakai atas alas tanah hingga tahun 2037.

"Pada RDP selanjutnya akan kami datangkan pihak yayasan, BPN Medan, Kabag Aset dan Kabag Hukum Pemko Medan  dalam waktu dekat. Tunggu kami Banmuskan (jadwalkan). Intinya, organisasi wanita memang berhak memiliki tempat berhimpun," katanya.

Menurut politisi PKPI ini, dari segi sejarah, yayasan tersebut berdiri berkat adanya organisasi wanita di Sumut. Yayasan itu berdiri untuk organisasi wanita sehingga berdirilah gedung wanita Indonesia di Jalan Kartini Medan. Kemudian muncul permasalahan pasca terbakarnya gedung itu. Disebut-sebut lahan milik Pemko tersebut akan dibangun jadi apartemen.

"Yayasan hanya memiliki hak guna bangunan (HGB), tapi dikabarkan sudah diperpanjang, namum apakah perpanjangan dari BPN Medan sebelumnya sudah mendapat rekomendasi dari pemilik lahan yakni Pemko Medan? Kalau belum ada rekomendasi dari wali kota maka bisa saja ada manipulasi dan bisa dipidana. Makanya, tahap selanjutnya kita gelar lagi RDP memanggil pihak yayasan, BPN, Kabag Aset dan Kabag Hukum Pemko agar semua terang benderang," terangnya.

Ketua BKOW Sumut Hj Kemalawati SH dan Sekretaris Hj Risnawati Siregar mengatakan, pihaknya sudah pernah  menanyakan kepada Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution. Pemko ternyata belum pernah memberi rekomendasi perpanjangan HGB Gedung Wanita Indonesia. Dia  menceritakan asal-usul berdirinya Gedung Wanita Wisma Kartini. Pada tahun 1958, Ny Basyrah Lubis dalam kedudukannya selaku isteri Wali Kota Medan saat itu mendirikan Yayasan Gedung Wanita Sumatera Utara. Yayasan ini mendapat sumbangan sebidang tanah dengan Hak Izin Bangunan dari Pemda Kota Medan beralamat Jl. Cik Ditiro No 1 Medan. 

Sayangnya akibat situasi politik saat itu, ada upaya saling menggagalkan, sehingga yayasan tidak berhasil mewujudkan cita-citanya. Tahun 1962, atas dasar surat dan anjuran Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di Jakarta tahun 1962 di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan dapat dibentuk wadah persatuan organisasi wanita. Maka Ny Basyrah Lubis mengambil inisiatif untuk membentuk wadah sebagaimana dimaksud dengan nama Badan Kontak Wanita dan Organisasi Wanita (BKWOW). BKWOW yang berdiri tahun 1962 tersebut dapat dikatakan sebagai embrio atau cikal bakal Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumatera Utara.

Pada awal berdirinya BKWOW hanya beranggotakan 18 organisasi wanita dan 7 orang wanita sebagai pribadi, dengan ketua Ny. Basyrah Lubis dan Ny Dahlan sebagai sekretaris. Sampai tahun 1965, jumlah organisasi yang bergabung dalam BKWOW sudah ada 35 organisasi yang bergabung. Pada tahun 1968 berdiri pula sebuah organisasi dengan tujuan yang sama diprakarsai oleh Ny Kusno Utomo (isteri Pangandahan-Panglima antar Daerah Pertahanan Sumatera) dengan nama Yayasan Wisma Wanita yang juga bercita-cita mendirikan sebuah gedung wanita, sebagai tempat diadakannya kegiatan-kegiatan organisasi.

Kemudian pertengahan tahun 1971, kedua yayasan yakni Yayasan Wisma Wanita dan Yayasan Gedung Wanita Sumatera Utara bergabung dengan nama Yayasan Gedung Wanita Indonesia Wisma Kartini Sumatera Utara, bersama seluruh organisasi wanita yang tergabung dalam BKWOW menjadi BKOW didukung oleh Pemda Tingkat 1 dan Tingkat II Medan. (A10/q)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru