Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 07 Oktober 2025

Bamagnas Pelopori Pertemuan Pimpinan Gereja Sikapi Dinamika Tahun Politik

Redaksi - Selasa, 05 September 2023 11:26 WIB
248 view
Bamagnas Pelopori Pertemuan Pimpinan Gereja Sikapi Dinamika Tahun Politik
(Foto: Bamagnas Sumut /Ev Yandri Laning)
Pertemuan Pimpinan Gereja: Ketua DPW Bamagnas Sumut, Pdt Dr Ruben Yonathan Silalahi MTh (3 kiri), di Medan, Jumat (1/9), bersama ketua sinode dan gembala jemaat. Di antaranya Pdt Daniel Wongso (4 kiri), Pdt Togar Sitorus (kanan), Pdt Ali Siantur
Medan (SIB)
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Badan Musyawarah Antar-gereja Nasional (Bamagnas) Sumatera Utara (Sumut), Pdt Dr Ruben Yonathan Silalahi MTh, di Medan, Senin (4/9), siap menjadi tuan rumah pertemuan pimpinan gereja dan gembala-gembala jemaat atau pastor untuk menyikapi dinamika di tahun politik.
“Bukan berarti melegalkan politik praktis di gereja, tapi bersikap. Minimal menyiapkan kadernya untuk membawa misi gereja dalam kehidupan bernegara berbangsa dari jalur politik,” ujarnya didampingi pengurus seperti Sekretaris Pdt Dr Yasona Hulu MTh, Bendahara Pdt Zefanya Sihombing STh, Pdt Togar Sitorus, Pdt Ali Sianturi, Pdt Esther Hutagalung, Ev Janri Laning STh, Sekretaris Pemuda Batak Bersatu Sumut Antonius Simamora ST, pengacara Ev Paraduan Pakpahan SH serta Pdt Daniel Wongso.
Pdt Ruben Yonathan Silalahi mengatakan, pola pikir selama ini di mana pimpinan gereja steril dari kegiatan politik harus dihentikan. “Berdasarkan sejarah perjalanan bangsa yang tak terlepas dari kehidupan politik, gereja tetap harus berperan. Bukan institusinya tapi gereja menyiapkan kadernya untuk tertuju ke politik praktis,” tambahnya.
Gembala Jemaat GBI Life Springs Berastagi itu mengatakan, jika dalam kehidupan perpolitikan gereja memiliki kadernya maka kebijakan-kebijakan tentu mengadopsi rancangan dan kepentingan gereja. “Tetapi semua harus dalam bingkat NKRI. Gereja itu harus seratus persen Indonesia dan seratus persen ajaran Yesus Kristus,” tambahnya.
Sebelumnya, topik mengenai keterlibatan gereja dalam politik khususnya memasuki tahun politik di Tanah Air, dibahas dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Bamagnas Sumut di Miracle Service CK5 Medan Jalan Setia Budi - Tanjungrejo, Medan Sunggal.
Di kegiatan itu seluruh peserta yang terdiri dari gembala-gembala jemaat dan pendeta menyetujui bahwa idealnya seluruh aras nasional, termasuk gereja lokal, bertemu untuk membicarakan formulasi mengutus kadernya dalam pesta demokrasi. “Tapi, harus memegang teguh, jangan membuka peluang fanatisme sempit karena yang digaungkan adalah politik kebangsaan,” tegas Pdt Ruben Yonathan Silalahi.
Ia juga mengoreksi “tradisi” Doa Pengutusan yang dilakukan selama ini dalam melepas warga gereja ke gelanggang. “Itu penting karena memberi kekuatan istimewa tapi pekerja gereja harus pula mengawal siapa yang diutus. Maksudnya, haruslah bertanggung jawab pasca memberi Doa Pengutusan,” lanjutnya sambil mengurai strategi memenangi kontestasi dari kaca mata Bamagnas.
Ia juga mengurai hasil-hasil Rakernas Bamagnas di Semarang yang dihadiri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang juga menegaskan mengenai politik kebangsaan dalam membangun Indonesia dan kelanjutan apa yang sudah dilakukan Presiden Joko Widodo. (R10/r)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru