Medan (SIB)
Para pedagang buah-buah termasuk pedagang tenteng di sejumlah kawasan di Medan sudah lama mengeluh karena buah nanas produksi Kecamatan Sipahutar Tapanuli Utara semakin minim di pasaran. Bahkan mobil pikap yang sering mangkal menjual komoditi ini di berbagai kawasan ada kalanya tidak datang. Kalau pun ada stoknya minim.
Sejumlah pedagang buah tenteng mengatakan,mereka kurang tahu penyebab minimnya buah nanas tersebut. "Kalau pun ada yang jual harganya melonjak jadi Rp17.000 per buah, sebelumnya Rp10.000, naik lagi Rp12.000 per buah," ujar Bang Ajo, pedagang buah tenteng di Jalan Brigjen Katamso Medan kepada SIB, Kamis (2/11).
Ia mengatakan, memang ada juga nanas lain di pasaran misalnya dari Kabupaten Karo, Pekanbaru dan Aceh. Tetapi tidak senikmat nanas dari Sipahutar. Buahnya renyah, bahkan ada yang patah tulang yang luar biasa manisnya. “Buah nanas dari Pekanbaru kering, kurang enak. Begitu juga dari daerah lain,” ujar Ajo.
Menurut Ajo, setiap hari nanas produksi Sipahutar yang diperolehnya dari pedagang yang mangkal di Jalan MT Haryono Medan Mall minim.Yang bisa diperolehnya hanya 5 hingga 7 buah saja. Biasanya bisa 20 buah. Ini pun setelah dia rajin berkomunikasi lewat telepon kepada pedagang.
Menurut pantauan SIB sejak beberapa hari ini, pedagang buah nanas Sipahutar biasanya mangkal mobil pick-up buah ini antara lain di depan Pasar ikan di Cemara Asri, Jalan Kapten Muslim, Jalan AR Hakim sudah tidak kelihatan lagi. "Kadang datang kadang tidak mobil nanas Sipahutar ke sini," ujar beberapa pedagang buah-buahan lainnya kepada SIB.
Nyonya S Harianja kepada SIB membenarkan, buah nanas asal Sipahutar sudah sulit dicari di pasaran.
Di mensos, info nanas Sipahutar sudah merambah pasar modern hingga ke Pulau Jawa. Bahkan, ketika puncak musim panen, bahkan nanas Sipahutar per harinya mampu keluar 60 truk untuk dipasarkan keluar kota. Tentu hal ini merupakan suatu kebanggaan dan bisa menstimulasi gairah petani setempat untuk meningkatkan hasil produksi, ungkap komentar dari pejabat.
Disebut-sebut pengiriman buah nanas Sipahutar sudah sampai ke Pasar Induk Kramat Jati Jakarta sebanyak 9.000 buah per truk bekerjasama dengan ekspedisi Indah Trucking.Produksi nanas pada musim buah terutama pada bulan Oktober dan Maret rata-rata 60 mobil pick-up per hari.
Bahkan buah nanas Kecamatan Sipahutar sudah dièkspor ke Singapura. Banyak pedagang buah mengakui, nanas Taput renyah dan banyak pelanggan menyukainya. "Katanya, kalau tidak ada nanas Sipahutar Taput, tidak lengkap rasanya jual tenteng, gak tahu lagi kita,” ujar Ajo Irwan warga Jalan Pantai Burung kepada SIB menambahkan.
Data dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut menyebutkan, di Sumut produksi nenas tertinggi di provinsi ini yakni dari Kecamatan Sipahutar Tapanuli Utara. "Sudah sejak dulu nanas produksi Sipahutar tertinggi di Sumut," ungkap Yuspahri Perangin-angin kepada SIB, Kamis petang (2/11). (**)