Pj Wali Kota: Narkoba Kejahatan Luar Biasa, Butuh Penanganan Optimal

Tebingtinggi (SIB)

Pj Wali Kota Tebingtinggi Drs Syarmadani MSi mengatakan, ada empat hal yang harus dilakukan dalam pencegahan antisipasi dini penanganan dalam penyalahgunaan narkoba di antarannya mengoptimalkan anggaran, mengoptimalkan pihak-pihak terkait, pembagian tugas yang jelas dengan dukungan regulasi serta terakhir pemberdayaan kearifan lokal seperti hukum adat.

"Setidaknya dengan upaya itu kita bisa kembali lagi melakukan upaya pencegahan antisipasi dini," kata Pj Wali Kota saat memberikan bimbingan dan arahan dalam rapat Konsolidasi Kebijakan KOTAN (Kota Tanggap Ancaman Narkoba) Sektor Kelembagaan, Selasa (21/11), di meeting room Cafe Corner Jl MH Thamrin No 149 Kelurahan Bandar Sono.

Menurut Pj Wali Kota, narkoba sudah merupakan kejahatan luar biasa atau sering disebut dengan extra ordinary crime, yang mana narkoba memiliki dampak yang buruk, mulai dari merusak kesehatan hingga merusak karakter anak bangsa itu sendiri.

"Secara pribadi saya peduli dengan penanganan narkotika. Atas dasar semata bukan karena tugas tanggungjawab tapi karena bahaya nasional extra ordinary crime, luar biasa," terangnya.

Adapun inovasi yang dapat dilakukan, kata Pj Wali Kota, dengan memperluas substansi pengaturan (pihak yang mengetahui pun harus ikut serta), perluasaan pelaksanaan kebijakan, perluasan anggaran program (semua pihak berkepentingan bisa melaksanakan) dan perluasan pelibatan masyarakat.

"Saya mengharapkan kita semua memberi peran aktif dalam penanganan narkotika, sehingga kata Bersinar benar bisa terwujud. Marilah kita bersama membuka acara ini dengan membaca basmalah, bismillahirrahmanirrahim," demikian ujar Pj Wali Kota.

Sedangkan Kepala BNNK Tebingtinggi AKBP Alexander Samuel Soeki SSos MH dalam laporannya mengungkapkan, seyogianya rapat itu ditujukan untuk menyelaraskan program-program yang ada di Pemerintah Kota Tebingtinggi dan BNN sesuai sumber daya yang tersedia. Ia berharap agar setiap peserta rapat yang hadir mampu menyampaikan aspirasi/ pendapat, masukan dan saran, serta solusi yang tepat sesuai dengan masing-masing fungsi.

Selanjutnya Kepala BNNK Tebingtinggi mengajak memperkuat komitmen dalam memberantas masalah narkoba dengan cara mengantisipasi, mengadaptasi dan memitigasi potensi ancaman kejahatan narkoba secara integratif, program dan kegiatan pembangunan daerah dengan pelibatan seluruh pemangku kepentingan.

"Kita semua berharap, cara ini mampu mengurangi permasalahan narkoba di Tebingtinggi melalui pencegahan dan pemberdayaan masyarakat. War on drugs. Mari kita wujudkan Kota Tebingtinggi yang sangat tanggap ancaman narkoba hingga menjadi Kota yang Bersih dari Narkoba (Bersinar)," tutup Kepala BNNK.

Untuk diketahui, nilai Indeks KOTAN Tebingtinggi dari 2021 hingga 2022 telah mengalami peningkatan, yaitu dari 2,99 menjadi 3,07 dengan kategori "Tanggap". (**)