Sabtu, 26 April 2025

68 Siswa SMAN 3 Medan Lulus Jalur SNBP di Sejumlah PTN

Redaksi - Selasa, 23 April 2024 17:29 WIB
507 view
68 Siswa SMAN 3 Medan Lulus Jalur SNBP di Sejumlah PTN
Foto: Ist/harianSIB.com
Kepala SMA Negeri 3 Medan, Mukhlis SPd.
Medan (SIB)
Sebanyak 68 siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Medan lulus jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Demikian dikatakan Kepala SMA Negeri 3 Medan Mukhlis SPd kepada SIB di kantornya, Jalan Budi Kemasyarakatan Pulo Brayan Medan Barat, Senin (22/4).
Pihaknya merasa bangga dengan capaian prestasi yang sudah ditorehkan siswa-siswa kelas XII.
“Tahun ini dari sisi grade ada peningkatan, tapi jumlah agak menurun. Tahun kemarin itu yang kedokteran hanya 2, tahun ini ada lima, tiga di antaranya di UGM,” sebutnya..
Lebih lanjut dijelaskan, dari 68 siswa tersebut, 22 di antaranya lulus di Universitas Gajah Mada (UGM), dengan berbagai program studi. Kemudian 17 di Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (12), Polmed (6), IPB (2), UB (1), UI (1), Unand (2), Undip (1), UNP (1), Unpad (1), UVN Jakarta (1) dan UVJ Jogjakarta (1).
Dia mengklaim tahun ini SMA Negeri 3 Medan masih menjadi sekolah terbanyak yang siswanya lulus jalur SNBP di Kota Medan.
Pria berdarah Aceh ini mengaku, dalam menciptakan siswa yang lulus di PTN unggulan pihak sekolah memberikan fasilitas terbaik kepada siswanya. Seperti pendampingan psikotes yang diberikan sekolah secara gratis.
“Kami memberikan pendampingan psikotes secara gratis kepada siswa-siswi untuk mengetahui apakah mereka siap dan mampu dengan jurusan yang mereka pilih. Pendampingan gratis ini kami ambil dari dana BOS,” sebutnya.
Meskipun yang lulus di PTN tidak mencapai target 100 siswa, tetapi Mukhlis optimis hampir semua siswa kelas XII akan kuliah baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta.
Ketika ditanya terkait ruang kelas untuk mata pelajaran agama, katanya, pihaknya sudah memfasilitasi siswa-siswa dalam pelajaran agama. Ini terlihat dari ruang khusus yang diberikan dalam setiap mata pelajaran agama.
”Kami menyediakan ruangan khusus untuk siswa-siswi belajar agama, seperti agama Islam kami sediakan masjid. Sementara agama Katolik dan Protestan kami siapkan ruangan terpisah. Tidak kami gabung, karena ajaran agama mereka jelas berbeda,” ujarnya mengakhiri. (R14)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru