Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 22 Desember 2025

Salmon Sagala Desak Pemkab Karo dan Pemprovsu Lakukan Diversifikasi Pasar Atasi Anjloknya Harga Wortel

Firdaus Peranginangin - Senin, 05 Agustus 2024 14:59 WIB
520 view
Salmon Sagala Desak Pemkab Karo dan Pemprovsu Lakukan Diversifikasi Pasar Atasi Anjloknya Harga Wortel
Foto: SNN/Firdaus
Salmon Sumihar Sagala
Medan (harianSIB.com)
Anggota DPRD Sumut Dapil Karo, Dairi dan Pakpak Bharat Salmon Sumihar Sagala mendesak Pemkab Karo dan Pemprov Sumut segera melakukan diversifikasi pasar untuk mengatasi harga wortel yang mengalami penurunan secara tajam atau hanya Rp1000/Kg, agar petani bisa diselamatkan dari kebangkrutan.


"Pemkab Karo dan Pemprov Sumut harus segera melakukan langkah strategis dengan cara diversifikasi pasar atau mencari dan membuka pasar baru, baik domestik maupun internasional untuk memperluas jangkauan pemasaran wortel," kata Salmon kepada wartawan, Senin (5/8/2024), melalui telepon dari Karo.


Pemerintah dalam hal ini, kata politisi PDI Perjuangan ini, bisa menjalin kerja sama dengan distributor besar atau membuka akses ekspor ke negara lain atau melakukan pengelolaan stok (mengatur distribusi stok wortel secara efisien) agar tidak terjadi kelebihan pasokan di satu wilayah.


"Pemkab dan Pemprov Sumut dapat bekerja sama dengan petani dan pengepul untuk mengelola pasokan dan distribusi yang lebih baik, sehingga petani tidak merasa ditinggalkan sendirian oleh pemerintah dalam menghadapi badai harga yang menerjang aktivitas usaha pertanian mereka," katanya.


Selain itu, tambah mantan anggota DPRD Karo ini, pemerintah juga perlu memberikan pelatihan kepada petani mengenai teknik pertanian yang lebih baik dan standar pengemasan, guna meningkatkan kualitas wortel dan pengemasan untuk menambah nilai jual.



"Yang tak kalah penting, pemerintah juga perlu membangun atau meningkatkan fasilitas penyimpanan dingin (cold storage) untuk memperpanjang umur simpan wortel dan mengurangi kerugian karena pembusukan atau melakukan intervensi harga, yakni membeli wortel dengan harga yang wajar untuk menstabilkan harga di pasar," tegasnya.


Promosi konsumsi domestik atau menggalakkan kampanye konsumsi wortel di dalam negeri, seperti melalui program "Hari Wortel" atau kerja sama dengan restoran dan industri makanan serta mengembangkan produk turunan dari wortel, seperti jus wortel, makanan olahan, atau produk kecantikan, tambah Salmon, juga sangat efektif menaikkan harga.


"Dalam kondisi harga wortel yang sangat rendah ini, sebenarnya pemerintah bisa memberikan subsidi langsung kepada petani, guna menutupi biaya produksi jika harga pasar terlalu rendah. Ini bisa membantu menjaga kelangsungan usaha tani," kata Salmon.

Ditambahkannya, pemerintah harus gerak cepat mengendalikan harga wortel minimal ke angka Rp3000/Kg, agar petani terselamatkan.
Penegasan itu disampaikan Salmon menanggapi berita Harian SIB, Senin (5/8/2024), terkait "jeritan" petani wortel di Karo yang mengalami kerugian besar akibat harga wortel anjlok ke titik terendah hanya Rp1000/Kg dengan kondisi dicabut di perladangan.(**)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru