Korban Banjir Medan Ternyata 20 Orang, DPRD Soroti Minimnya Informasi Pemko
Medan (harianSIB.com)Jumlah korban jiwa akibat bencana banjir di Kota Medan ternyata mencapai 20 orang. Fakta ini terungkap dalam rapat Komi
Sidak ini bertujuan memastikan efektivitas serta kecepatan layanan administrasi kepada masyarakat, sejalan dengan program unggulan SEHAT, pelayanan publik yang tengah digalakkan Pemkab Deliserdang.
Kehadiran bupati di lokasi pelayanan sempat membuat suasana menjadi riuh. Dalam upayanya mempercepat proses pelayanan, Asri mengacak-acak antrean dan mengarahkan masyarakat yang ingin mencetak KTP tanpa perubahan data diproses secara cepat.
"Harus ada fast service. Semua yang mau cetak KTP tanpa perubahan, langsung ke bagian sini," serunya, di tengah antrean warga.
Masyarakat pun segera merespons instruksi tersebut. Mereka yang memenuhi kriteria langsung diarahkan ke bagian layanan khusus sesuai perintah orang nomor satu di Deliserdang itu.
Dalam sidaknya, Asri Ludin juga menyoroti kenyamanan ruang pelayanan. Ia mengkritisi kondisi ruangan yang panas serta fasilitas pemanggilan antrean yang masih dilakukan secara manual.
"Ini kabupaten besar, tapi panggil orang masih pakai teriak. Fasilitas harus disesuaikan," ujarnya, menanggapi petugas loket yang memanggil nomor antrean dengan suara keras.
Asri menegaskan pentingnya pelayanan publik yang cepat, mudah dan berpihak pada rakyat. Ia juga menyampaikan Pemkab Deliserdang tengah mengakselerasi pelayanan publik melalui Program PATEN KALI yang hadir di setiap kecamatan. Hingga kini, program tersebut telah berjalan di tiga kecamatan yakni, Galang, Percut Sei Tuan dan Sunggal.
"Masyarakat harus bisa langsung merasakan manfaat dari sistem yang kita bangun. Kita tidak ingin lagi mendengar keluhan soal lambatnya proses administrasi," tegasnya.
Bambang Haryanto, warga Tembung, mengaku sempat menunggu cukup lama sebelum kehadiran Bupati.
"Saya pegang nomor antrean 32, tapi dari pagi baru jalan sampai nomor 24. Tapi setelah Pak Bupati datang, belum sampai nomor saya, dokumen langsung dicetak. Gak sampai lima menit, langsung siap," ujarnya.
Senada dengan Bambang, Listiono, warga lain asal Tembung, juga merasakan peningkatan kecepatan layanan. "Saya baru datang, langsung ditangani. Setelah Pak Bupati datang, prosesnya jadi lebih cepat," ungkapnya.
Ia berharap pelayanan cepat ini bisa terus berlanjut, tidak hanya saat ada kunjungan pejabat. "Pelayanannya sudah makin bagus. Mudah-mudahan ke depan tetap cepat dan semakin baik," tutupnya. (*)
Medan (harianSIB.com)Jumlah korban jiwa akibat bencana banjir di Kota Medan ternyata mencapai 20 orang. Fakta ini terungkap dalam rapat Komi
Lubukpakam (harianSIB.com)Polresta Deliserdang mengerahkan 295 personel dengan mendirikan 4 Pos pada Operasi Lilin Toba 2025, untuk pengaman
Jakarta (harianSIB.com)Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi membentuk Departemen Pengaturan dan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (
Pancurbatu (harianSIB.com)Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pancurbatu menggelar ibadah Natal sekaligus doa bersama untuk korban benc
Aceh (harianSIB.com)PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terda
Jakarta (harianSIB.com)Dewan Pengurus Pusat Persekutuan Intelegensia Kristen Indonesia (DPP PIKI) merayakan hari jadi ke62, di Aula Gedung
Medan (harianSIB.com)Kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang mengangkut pasukan dan bantuan logistik Polri dalam rangka misi kema
Medan (harianSIB.com)Keluarga besar Kejati Sumut mengadakan perayaan Natal yang berlangsung khidmad penuh sukacita di Regale Convention Cent
Teheran (harianSIB.com)Video yang memperlihatkan air laut di Pantai Hormuz, Iran, berubah warna menjadi merah darah, ramai di media sosial.S
Medan (harianSIB.com)Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi di tubuh Polri termasuk pejabat utama (PJU) Polda Sumut dan bebe
Jakarta (harianSIB.com)Badan Pengurus Pusat (BPP) Gereja Bethel Indonesia (GBI) menggelar perayaan Natal tahun 2025 dengan pesan reflektif y
Belawan (harianSIB.com)Diduga menganiaya ayah kandungnya menggunakan senjata tajam (sajam) hingga tewas, seorang mahasiswa USU berinisial OM