Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 21 September 2025

Bangun Underpass Telan Anggaran Rp 200 Miliar, Pemko Coba Fokus Lima Alternatif Atasi Macet

Horas Pasaribu - Sabtu, 02 Agustus 2025 19:48 WIB
20 view
Bangun Underpass Telan Anggaran Rp 200 Miliar, Pemko Coba Fokus Lima Alternatif Atasi Macet
Ist/SNN
Benny Iskandar
Medan(harianSIB.com)

Pemko Medan mengupayakan mengatasi kemacetan dengan berbagai cara, salah satunya membangun fly over atau underpass. Namun biayanya cukup besar bisa mencapai Rp 200 miliar, itupun harus "dijolok" dari APBN, kalau menggunakan APBD tidak cukup.

Kebutuhan underpass atau fly over di Kota Medan ada 8 titik, tapi untuk rencana pembangunan jangka panjang 20 tahun baru bisa direalisasikan. Dua titik sudah dibangun yakni di Jalan Gatot Subroto simpang Jalan Asrama dan Jalan Gagak Hitam/Ringroad.

"Satu lagi di Jalan Jawa simpang Jalan Gaharu dan Jalan HM Yamin. Yang di Jalan Gatot Subroto menggunakan dana APBN sedangkan Jalan Jawa dana APBD, karena Wali Kota Bobby Nasution waktu itu perlu percepatan pembangunan," kata Kepala Bappeda Kota Medan Ir Benny Iskandar, ST. MT kepada wartawan, Sabtu (2/8/2025).

Benny Iskandar mengemukakan, rencana pembangunan fly over atau underpass ini sudah dibahas di Pansus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029. Dia menyampaikan di Pansus, ada 8 titik kebutuhan Kota Medan, tapi sudah dua dibangun, tinggal 6 titik lagi.

"Saya sampaikan dalam RPJMD hanya satu titik yang bisa dibangun lewat APBN, kalaupun memungkinkan maksimal bisa 2 titik dari APBD. Pansus menanyakan, kenapa tidak bisa dibangun sekaligus enam titik. Saya katakan bahwa semua underpas dan fly over di Medan dibangun lewat APBN, kecuali di Jalan Jawa," terangnya.

Disampaikannya lagi, dulu flyover di Amplas berjarak 10 tahun dengan di Cemara/P Brayan. Kemudian Cemara dengan Jalan Jamin Ginting 4 tahun, Jalan Jamin Ginting dengan Jalan Gatot Subroto berjarak 5 tahun. Sehingga Benny menegaskan dalam RPJMD paling bisa dibangun satu titik underpass. "Kalaupun dua titik melihat kondisi APBD kita nanti apakah pendapatannya lewat PAD meningkat," ungkapnya.

Pemerintah pusat kata Benny lebih condong membangun underpass dibanding fly over. Pasalnya, jika fly over harus melihat sisi kanan dan kiri yang harus dibebaskan misalnya pedagang. Setelah dibangun kondisi fly over sangat kumuh, karena di kolongnya dihuni banyak aktivitas sehingga kesannya kurang indah. Sehingga pilihan terbaik adalah membangun underpass.

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru