Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 06 Oktober 2025

Kunjungan ke Wilayah-Wilayah GKPI, Pdt Dr Jhon PE Simorangkir Ungkapkan Keterpanggilan Hati Jadi Calon Bishop

Horas Pasaribu - Sabtu, 16 Agustus 2025 21:22 WIB
84 view
Kunjungan ke Wilayah-Wilayah GKPI, Pdt Dr Jhon PE Simorangkir Ungkapkan Keterpanggilan Hati Jadi Calon Bishop
Foto SIB/ Dok Pdt Jhon PE Simorangkir
Calon Bishop GKPI Pdt Dr Jhon PE Simorangkir foto bersama tim ketika berkunjung ke berbagai wilayah dalam suksesi calon Bishop periode 2024-2030.
Medan (harianSIB.com)

Pendeta GKPI Resort Medan Barat Pdt Dr Jhon PE Simorangkir menyatakan siap maju menjadi calon BishopGKPI periode 2025-2030 dan sudah dideklarasikannya pada 27 Juli lalu di Grand Andaliman Medan. Setelah deklarasi, Jhon PE Simorangkir didampingi tim pendukungnya, berkeliling menjumpai para pendetaGKPI di tempat pelayanan masing-masing di 4 wilayah pelayanan GKPI.

Wilayah-wilayah yang dikunjungi yakni : Wilayah VII (Humbang-Samosir-Toba) pada Selasa-Rabu, 29-30 Agustus 2025. Tim terdiri dari Pdt. Jhon PE Simorangkir (JPS)/Tiarma Tambun, Pdt. Novenrik Tambunan, JPL Tobing/Susi Ginting, Togar Tobing/Melva Damanik, Coki Marbun/Sarah Tobing, Pdt. Dirgos Tobing.

Kemudian di Wilayah III (Siantar-Simalungun-Tebing-Sergai) kunjungan dilaksanakan Rabu 6 Agustus 2025 dengan tim, Pdt. JPS, Pdt. Janri Simanjuntak, JPL Tobing, Togar Tobing.

Kunjungan selanjutnya di Regional Humbang, Regional Toba (Wilayah VII Humbang-Samosir-Toba) pada Sabtu 9 Agustus 2025 dengan tim Pdt. JPS, Pdt. SB Purba, Togar Tobing dan Pdt. Dirgos Tobing.
Dan terakhir di Wilayah V Asahan Labuhan Batu pada Minggu-Selasa 10-12 Agustus 2025 dengan tim Pdt. JPS, Pdt. Maradong Nainggolan, JPL Tobing, Ramot Tobing.

Pdt Dr Jhon PE Simorangkir mengatakan bahwa dia terpanggil membawa semangat pelayanan di jemaat/resort maupun dari pengalaman studi panjang yang dilaluinya. Lulusan studi doktoral dari Lutheran Theological Seminary, Hong Kong pada 2017 ini, di setiap tempat yang dilayani selalu berupaya sungguh-sungguh menghadirkan semangat dan arah GKPI yang telah menjadi jati diri dan identitasnya.


"Melayani seturut kehendak Yesus Sang Gembala Baik. Melayani, bukan untuk dilayani, imamat Am orang percaya, melaksanakan penginjilan dan misi yang holistik dan diakoni," ucapnya kepada wartawan, Jumat (15/8/2025).

Dia mengemukakan, sejak dahulu, sangat terpukau kepada sabda Tuhan melalui Alkitab. Maka dia selalu membawakan kepemimpinan yang menekankan kecintaan seluruh aras GKPI terhadap Firman Tuhan: Alkitab sebagai pusat hidup. Mengakar dalam firman, melayani dengan kasih: Menghadirkan kepemimpinan yang mengakar dalam nilai-nilai Firman Tuhan, dalam doa, dan berbuah dalam kasih.

Pdt Jhon PE Simorangkir juga ingin agar GKPI secara bersama-sama berproses lebih kuat kepada peningkatan kapasitas pelayan dan warga jemaat. Dengan melaksanakan proses belajar bersama dalam arti yang luas terhadap para pendeta, penatua, Guru Sekolah Minggu, remaja, oemuda, dan pelayan serta aktivis gereja lainnya.


Kemudian, penyiapan dan pengasuhan pendeta secara komprehensif sejak dari Sekolah Teologi. Memberi perhatian kepada pendeta-pendeta muda di daerah pedesaan dan terpencil. Dalam kerjasama dengan jemaat-jemaat kota dan pemerhati GKPI, memikirkan tunjangan daerah terpencil sehingga kehadiran GKPI juga menjadi kokoh di daerah-daerah pinggiran dan pedesaan.

"Penguatan pendeta perempuan sangatlah perlu, untuk memberi kesempatan studi lanjut yang lebih banyak dan melayani di lembaga, serta mengupayakan Women Crisis Center dari GKPI. Berbasis kepada kompetensi dan minat, menyekolahkan pengerja GKPI ke jenjang S2, S3 ( di dalam dan di luar negeri), untuk peningkatan kualitas pelayanan. Kerjasama dengan gereja, lembaga mitra, dan lembaga pendidikan teologi," ungkapnya.

Dia juga berkomitmen memperkuat Komisi Teologi, Panti Asuhan Mamre dan Batam, Institut Andar Sutan (IAS), Yapentra, Dana Agape, LPPM, Rumah Lansia, SekolahGKPI, GKPI Center dan departemen-departemen dan Biro, Komisi Beasiswa, dan lain-lain, yang memandu GKPI secara sinodal.

Dikatakan, topangan dan dukungan kepada oendeta sangat perlu, seperti, perumahan oendeta dan pengerja penuh waktu. Demikian juga perhatian kepada pendeta pensiun (yang sudah pensiun) dengan mengajak peran serta para warga jemaat yang berkecimpung dalam dunia usaha dan pemerintahan ( Para "Akwila dan Priskila" zaman kini.)


Kepemimpinan kata dia perlu menekankan sistem manajemen gereja yang akuntabel dan transparan, dengan menekankan pada pengkomunikasian yang baik, kejujuran, kepercayaan (trust). Dan, menegakkan aturan yang sudah dimiliki GKPI tentang keuangan (Bakti Bulanan, Persembahan ke-2, dan lainnya).

"Meningkatkan pelayanan yang menekankan kolaborasi dan integrasi antar pelayan dan warga jemaat demi kemajuan GKPI di tingkat sinodal, wilayah, resort, dan jemaat. Studi banding misi dan penginjilan dan pelayanan ke gereja lain di dalam dan luar negeri," jelasnya.

Kemudian kata dia, pendekatan manajemen konflik dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul. Penguatan Pastor Pastorum di tingkat sinode, dan tim penggembalaan di jemaat. Mendampingi anak-anak, remaja dan pemuda Generasi Z dan Alpha, dengan pendekatan tematis yang menjawab kebutuhan mereka.

Penggunaan basis data (database) juga sebutnya sangat perlu, dari aplikasi yang aman dan terpercaya untuk pendeta, pengerja, dan jemaat, supaya dapat mengenal kekuatan dan kelemahan dari masing-masing.

"Lalu menyempurnakan proses penentuan tanggung jawab resort/jemaat khusus kepada sinode melalui proses pendataan yang akurat dan objektif, dalam kerangka tujuan dasar dari sistem sentralisasi keuangan," tegasnya.(**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru