Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 16 November 2025

Financial Festival Medan Ditutup, Ketua LPS Purbaya Yudhi Sadewa Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 6,5 Persen

Oki Lenore - Jumat, 22 Agustus 2025 17:58 WIB
63 view
Financial Festival Medan Ditutup, Ketua LPS Purbaya Yudhi Sadewa Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 6,5 Persen
(Foto: harianSIB.com/Oki Lenore)
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, optimis ekonomi Indonesia dapat tumbuh 6,5 persen, LPS Financial Festival Medan yang ditutup, Kamis (21/8/2015).
Medan(harianSIB.com)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Financial Festival Medan yang dibuka Rabu (20/8/2025), Kamis (21/8/2025), ditutup dengan penamilan Judika dan Setia Band. Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, optimis ekonomi Indonesia terus tumbuh positif meski dibayangi ketidakpastian ekonomi global. Apalagi, menurutnya, saat ini kondisi tidak seburuk yang dibayangkan, seperti keadaan covid di 2029.

"Ketidakpastian selalu ada dari tahun ke tahun dan sekarang, bukan yang terburuk," jelasnya.

Menurutnya, jika dibandingkan dengan 2009, ketika IMF memprediksi ekonomi global minus 0,02 persen, ekonomi RI bisa tumbuh 4,6 persen. Artinya, jika kondisi saat ini IMF prediksi ekonomi global bisa tumbuh 3 persen, ekonomi RI bisa lebih kencang lagi dibanding 2029.

"Sekarang, dengan globalnya tumbuh 3 persen, harusnya bisa lebih bagus dari 4,6 persen sambil tidur bisa 5 persen usaha dikit. Kalau usaha lebih keras, mungkin, kalau engine-nya dulu gerak seperti tadi, 6 persen sampai 6,5 persen, enggak susah-susah amat," terangnya.

Purbaya mengurai, Indonesia punya siklus bisnis 7 hingga 10 tahunan yang positif. Dengan belanja pemerintah yang optimal dan sektor rill berjalan dengan baik, ia yakin ekonomi Ri bisa tumbuh kencang.

"Nanti harusnya kita akan mulai melihat gerakan ekonomi yang lebih cepat lagi. Nanti pikiran saya, September, Oktober, sudah mulai kelihatan. Jadi, Anda enggak usah takut, dan kalau dalam jangka tahun depan apalagi, saya pikir lebih bagus lagi, kalau kita enggak salah langkah, dan saya sudah bilang tadi, siklus bisnis kita kan 7 sampai 10 tahun. Kita mulai ekspansi tahun 2022. Itu seperti takdir ekonomi kita dan kita nggak bisa lepas dari itu biasanya," pungkasnya.

Ia memastikan, sistem keuangan Indonesia lebih tangguh berkat pembelajaran dari berbagai krisis, termasuk krisis moneter tahun 1997-1998.

Mengenai LPS yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 2004 tentang LPS dan mulai beroperasi pada September 2005 yang bertujuan mengembalikan kepercayaan masyarakat pasca krisis, ketika perbankan dilanda penarikan dana besar-besaran atau bank run.

Ia mengingatkan, pasca krisis pemerintah menerapkan blanket guarantee atau jaminan penuh yang berhasil memulihkan kepercayaan masyarakat. Namun, kebijakan ini juga menimbulkan risiko moral hazard. Untuk itu, LPS didirikan dengan sistem penjaminan terbatas, yakni Rp2 miliar per nasabah per bank.

"Dulu LPS anak bawang di bawah BI (Bank Indonesia) dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Sekarang zaman Pak Joko Widodo (Jokowi), LPS disetarakan dengan Bank Sentral dan OJK, bahkan punya hak suara dalam rapat," katanya.

Pada sesi bussines talk, tokoh nasional dan dari daerah dipaketkan untuk sharing dengan publik.Bupati Deli Serdang, Asri Ludin Tambunan, mengurai upaya pihaknya dalam memberdayakan anak muda menjadi petani milenial. Hal itu sesuai dengan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terkait ketahanan pangan dan untuk melahirkan pengusaha muda.

Tokoh nasional asal Sumatera Utara sekaligus Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung mengurai bagaimana anak muda sebaiknya menentukan prioritas antara pendidikan dan membangun bisnis. Menurutnya, keduanya bukanlah pilihan yang harus dipertentangkan, melainkan sama-sama penting dan bisa dijalankan bersamaan.

Di hari kedua, Regale International Convention Center, Medan, semakin disesaki publik. Itulah yang membuat Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, terkejut bahwa LPS Financial Festival bukan seperti acara keuangan, tapi 'hiburan' yang menyenangkan apalagi ada konser artis.

Tokoh selanjutnya adalah Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), Melati Sarnita, dan Ketua Kadin Sumatera Utara Firsal Ferial Mutyara.

Ia membagikan tips bagi anak muda yang ingin berbisnis. Pria yang juga Komisaris Bank Sumut itu menegaskan pentingnya memperkuat mindset dan niat sejak awal agar usaha tidak hanya sekadar coba-coba.

"Dengan mimpi yang tertanam kuat, bisnis lebih kokoh menghadapi risiko. Semakin besar usaha, tantangan pun makin besar, sehingga mental tangguh sangat diperlukan," ujar putra pengusaha kharismatik Ifran Mutyara tersebut.

Pada penutupan, Judika dan Setia Band bersama Charly Van Houten menghibur publik.

Judika membawakan lagu-lagunya yang sangat populer di telinga masyarakat, khususnya bagi generasi muda, seperti lagu 'Mama Papa Larang disuusl 'Aku yang Tersakiti" dan "Jikalau Kau Cinta' serta dendangan yang diminta publik. Mulai 'Sai Anju Ma Au' dan 'Anak Medan'. UNutk lagu joget tersebut, juri Indonesian Idol tersebut turut mengajak Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung naik ke atas panggung bernyanyi bersama.

Konser semakin meriah saat penyanyi berdarah batak itu mengajak beberapa penonton naik ke atas panggung menyanyikan lagu Judika.

Setia Band tampil kemudian. Band dengan vokalis Charly itu tak henti-hentinya membuat para penonton melompat-lompat kegirangan.
Charly van Houten bergerak ke seluruh sudut panggung menyapa para penonton sambil menyalaminya. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru