Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 16 November 2025

LPS - OJK - Asbisindo Gelar Refreshment Rencana Resolusi dan Rencana Aksi Pemulihan

Oki Lenore - Senin, 22 September 2025 15:36 WIB
326 view
LPS - OJK - Asbisindo Gelar Refreshment Rencana Resolusi dan Rencana Aksi Pemulihan
Foto Dok LPS Medan /Pramuji Novri Harlyanto
Resolusi dan Aksi Pemulihan Bank Syariah: LPS - OKJ dan Asbisindo mengadakan resolusi dan aksi pemulihan Bank Syariah di Medan, 17 - 18 September di Medan.

Medan(harianSIB.com)

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Perkumpulan Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) mengadakan Refreshment Rencana Resolusi dan Rencana Aksi Pemulihan kepada Bank Syariah di Indonesia, 17–18 September 2025 di Medan.

Kegiatan untuk recovery plan dalam mendapat kinerja maksimal tersebut diikuti 19 Bank Syariah dari seluruh Indonesia, terdiri dari 11 Bank Umum Syariah (BUS), 6 Unit Usaha Syariah (UUS) dari bank umum konvensional, serta 2 bank syariah nonanggota Asbisindo yaitu BPD Syariah Sumatera Utara dan Bank Jago Syariah.

Sejumlah nara sumber menjadi pemapar seperti Direktur Group Resolusi Bank LPS, Tri Wahyuni dan Deputi Direktur Madya Direktorat Pengaturan dan Pengembangan Perbankan Syariah Departemen Perbankan Syariah OJK, Helmy Iqbal serta Asisten Direktur Direktorat Pengawasan Bank Syariah 1 Departemen Perbankan Syariah OJK, Rahyang Rizal.

Dalam siaran pers diterima wartawan, Senin (22/9/2025), Kantor Perwakilan LPS I Medan, menjelaskan, kegiatan merupakan kelanjutan dari gelaran sebelumnya di Surabaya yang melibatkan Bank Pembangunan Daerah.

Baca Juga:
Tri Wahyuni menyampaikan bahwa para pemangku kepentingan sepakat bahwa kolaborasi erat antara regulator dan industri perbankan syariah adalah kunci untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

"Kegiatan ini bukan sekadar forum berbagi pengetahuan, tetapi momentum penting untuk memperkuat sinergi dan menyiapkan bank syariah menghadapi tantangan ke depan," ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa implementasi penyusunan Rencana Resolusi Bank (Resolution Plan) oleh seluruh Bank Umum berdasarkan PLPS No. 2 Tahun 2024.

Ditekankan juga pentingnya kesiapan bank dalam merancang strategi resolusi sejak dini, sebagai langkah antisipatif, termasuk memahami timeline penyampaian, mekanisme uji resolvabilitas, serta tindak lanjut perbaikan yang diperlukan.

Helmy Iqbal menekankan bahwa recovery plan bukan hanya kewajiban regulasi bagi seluruh Bank Umum, tetapi juga instrumen penting untuk memastikan bank tetap tangguh dalam kondisi penuh tekanan.

Rahyang Rizal menambahkan bahwa implementasi recovery plan harus sejalan dengan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia (RP3SI) 2023–2027, termasuk penguatan tata kelola syariah, peningkatan manajemen risiko, serta akselerasi digitalisasi layanan perbankan syariah.

Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan hasil pembelajaran dari pelaporan tahun 2024, di mana seluruh bank syariah berhasil menyampaikan Rencana Resolusi secara tepat waktu berkat koordinasi yang baik dengan regulator.

Direktur Eksekutif Asbisindo, Herbudhi Setio Tomo, mendukung kegiatan itu sebagai upaya nyata memperkuat peran bank syariah dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

Menurutnya, Asbisindo siap menjadi jembatan komunikasi antara regulator dan perbankan syariah, sehingga implementasi Rencana Aksi Pemulihan maupun Rencana Resolusi dapat berjalan efektif.

Dalam diskusi interaktif, peserta menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kritis, mulai dari teknis penyusunan dokumen, hingga terkait penjaminan dan resolusi bank syariah.

Diskusi ini menjadi ruang berharga bagi bank syariah untuk saling bertukar pengalaman sekaligus mendapatkan klarifikasi langsung dari regulator.

Penyelenggara dan peserta menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung penguatan industri perbankan syariah sesuai amanat Undang-Undang No. 4 Tahun 2023 serta RP3SI 2023–2027 yang dikeluarkan OJK.

Forum ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkokoh ketahanan perbankan syariah, sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan nasional yang inklusif dan berkelanjutan akrena bertujuan untuk semakin meningkatkan sinergi antara LPS, OJK, Asbisindo, dan bank-bank syariah dalam menghadapi tantangan industri ke depan. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Satu Lagi Izin Operasional Bank Dicabut, Uang Simpanan Nasabah Gebu Prima Medan Sudah Cair dari LPS
LPS Turunkan Tingkat Bunga Penjaminan Simpanan Rupiah 25 Bps
Financial Festival Medan Ditutup, Ketua LPS Purbaya Yudhi Sadewa Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh 6,5 Persen
Satu Bank di Delisedang Ditutup, LPS Siapkan Skema Pembayaran Simpanan Nasabah
LPS: Minat Menabung Melemah sebab Beban Pengeluaran Masyarakat Meningkat
Tender Konsultan Bendungan di Palas, Peserta Lelang Menduga Tenaga Ahli Pemenang Tender Fiktif
komentar
beritaTerbaru