Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 03 November 2025

Pendidikan Tinggi Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8% Lewat Pemanfaatan Bonus Demografi

Piktor M Sinaga - Jumat, 31 Oktober 2025 13:36 WIB
119 view
Pendidikan Tinggi Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8% Lewat Pemanfaatan Bonus Demografi
Ist/SNN
Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) BKKBN Prof. Budi Setiyono saat mengisi kuliah umum di Universitas Sumatera Utara (USU), Jumat (24/10/2025).

Medan(harianSIB.com)

Perguruan Tinggi berperan penting dalam pencapaian Indonesia Emas dan optimalisasi bonus demografi, serta mendukung tekad Presiden Prabowo untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) BKKBN Prof. Budi Setiyono saat mengisi kuliah umum di Universitas Sumatera Utara (USU), Jumat (24/10/2025).

Kegiatan kuliah umum ini dihadiri oleh para mahasiswa, dosen dan pejabat universitas dengan mengambil tema tentang "Generasi Produktif Siap menuju Indonesia Emas 2045".

"Indonesia saat ini berada di ambang peluang besar untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045. Salah satu kunci utama untuk mencapai visi ini adalah dengan mengoptimalkan bonus demografi yang dimiliki oleh negara ini. Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menjadi tenaga kerja yang berkualitas dan inovatif," terangnya.

Baca Juga:
Bonus demografi adalah fenomena di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar daripada jumlah penduduk usia non-produktif. Ini adalah peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan produktivitas ekonomi. Namun, bonus demografi juga dapat menjadi tantangan jika tidak dikelola dengan baik.

"Perguruan tinggi perlu meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan layanan tridharma yang sesuai dengan kebutuhan stakeholders, meningkatkan kualitas dosen, dan menyediakan fasilitas yang memadai untuk proses belajar mengajar," imbuh Prof Budi.

Kemudian dengan mengembangkan kurikulum dan keterampilan yang Relevan.

Sesmendukbangga menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menunjukkan tekad kuat untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi Indonesia dengan menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% per tahun selama periode 2025-2029.

Pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo.

Sementara itu, Kepala BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Dr. Fatmawati, ST., M.Eng., menegaskan bahwa bonus demografi bukan sekadar statistik, melainkan peluang strategis yang harus diiringi dengan peningkatan kualitas dan profesionalisme generasi muda.

Fatmawati menjelaskan bahwa meskipun jumlah penduduk usia produktif lebih tinggi dibandingkan usia non-produktif, hal itu belum menjamin pertumbuhan ekonomi.

"Kalau kita ingin Indonesia maju, pertumbuhan ekonomi harus di atas 8%. Tapi kalau generasi produktif kita hanya terserap di sektor informal, itu tidak cukup," tegasnya.

Ia juga menyoroti ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

"Kalau supply tenaga kerja dua juta, tapi demand-nya hanya satu juta, maka satu juta sisanya akan menganggur. Ini PR besar bagi semua kementerian dan lembaga," jelas Fatmawati.

Fatmawati menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
beritaTerkait

Warning: foreach() argument must be of type array|object, null given in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/theme/detail.php on line 406
komentar
beritaTerbaru