Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 26 November 2025

Menteri Agama Hadiri Zikir Akbar Nasional PPITTNI di Deliserdang

* Jadi Momentum Kebersihan Hati dan Akhlak Mulia
Redaksi - Selasa, 25 November 2025 16:29 WIB
393 view
Menteri Agama Hadiri Zikir Akbar Nasional PPITTNI di Deliserdang
Foto: Dok/PPITTNI
Menteri Agama, Prof Nasaruddin Umar memberi sambutan pada Zikir Akbar Nasional yang digelar PPITTNI di Gedung Serba Guna Pemprov Sumut di Jalan Pancing, Deliserdang, Minggu (23/11/2025) malam.

Medan(harianSIB.com)

Menteri Agama, Prof Nasaruddin Umar menghadiri Zikir Akbar Nasional yang digelar Pengajian Ilmu Tasawuf Thoriqoh Naqsyabandiyah Indonesia (PPITTNI), di Gedung Serba Guna Pemprov Sumut, Jalan Pancing, Deliserdang, Minggu (23/11/2025) malam.

Prof Nasaruddin dalam zikir akbar yang dihadiri ribuan jemaah dari berbagai daerah tersebut menuturkan, Tarekat Naqsyabandiyah yang datang ke Indonesia berasal dari Yaman.

Seperti diketahui, Tarekat Naqsyabandiyah mulai berkembang pada abad ke-13. Syekh Bahauddin Naqsyaband sendiri hidup pada tahun 1318–1359. Artinya, sejak abad ke-13 ajaran ini sudah hadir dan berkembang, terutama melalui murid-muridnya di Baghdad, Yaman, India, dan berbagai negara lainnya. Tarekat ini dibawa para ulama dan pengajar Islam yang pernah menuntut ilmu di Yaman maupun India.

"Tarekat Naqsyabandiyah merupakan salah satu tarekat yang paling luas penyebarannya di dunia. Karena itu, pengikutnya sangat banyak dari berbagai bangsa. Di Indonesia, ajaran ini pertama kali dibawa Syekh Yusuf al-Makassari, seorang ulama besar asal Makassar," katanya di hadapan ribuan jamaah.

Baca Juga:
Dia menjelaskan, salah satu ciri utama Tarekat Naqsyabandiyah adalah amalan zikir yang disebut dengan al-faqr. Zikir ini mengajarkan kehadiran hati dan penyucian jiwa. Tarekat ini mengajarkan kelurusan pikiran, kelembutan jiwa, akhlak mulia, serta menjauhi sifat kasar atau merusak. Zikir yang diajarkan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh kesadaran dan ketulusan.

Di Amerika Serikat pun, Tarekat Naqsyabandiyah mulai berkembang. "Saya sendiri pernah tinggal lama di sana dan melihat langsung pergerakan spiritual ini. Bahkan orang yang membawa ajaran Naqsyabandiyah ke Indonesia adalah nenek saya sendiri di Sulawesi Selatan. Kakek-nenek kami berasal dari garis keturunan pengamal Naqsyabandiyah selama beberapa generasi," jelasnya.

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru