Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 03 Desember 2025

Ismoyo Hadi: Masyarakat Jangan Panic Buying, TNI/Polri Antisipasi Penimbunan BBM Pasca Bencana

Oki Lenore - Selasa, 02 Desember 2025 22:37 WIB
116 view
Ismoyo Hadi: Masyarakat Jangan Panic Buying, TNI/Polri Antisipasi Penimbunan BBM Pasca Bencana
Foto: Dok/IG
Dua anggota kepolisian Deliserdang, Senin (1/12/2025), mengamakan pendistribusian BBM konsumen di satu SPBU.

Medan(harianSIB.com)

Pengamat energi Ismoyo Hadi meminta semua pihak untuk membimbing masyarakat agar jangan panic buying mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) pasca bencana. TNI/Polri pun diharap memantau pendistribusian guna mengantisipasi kemungkinan penimbunan BBM dari oknum tak bertanggung jawab dan memprioritaskan ekonomi.

"Kondisi saat ini benar-benar force majeure tapi BBM ada. Bila panic buying dengan menyetok BBM maka antrean terus mengular," tegasnya di Medan, Selasa (2/12/2025).

"Kenyataan itu dapat berkemungkinan menimbulkan persepsi beragam. Yang pasti, Pertamina punya pengalaman sangat panjang dalam mengatasi distribusi BBM," simpulnya.

Sebagaimana diketahui, disebabkan banjir dan angin dengan kecepatan tidak biasa, tanker pendistribusian BBM tidak dapat merapat di dermaga untuk bongkar muat. Alhasil terjadi ketersendatan.

"Melihat massivenya banjir, modul darat sudah pasti akan banyak yang terputus dan terkendala. Hanya laut dan udara yang mungkin bisa jalan," tegasnya dan mengulang rasa simpati sehubungan adanya korban jiwa dari bencana dimaksud.

"Alternatif pendistribusi yang cepat dengan moda udara dengan bantuan TNI-Polri," tegasnya.

Ia menunjuk cara yang dipakai pasca gempa Palu dan banjir Kalimantan Selatan, Pertamina cepat memulihkan distribusi BBM meski menghadapi hambatan ekstrem.

"Cara seperti itulah yang dipakai Pertamina untuk menangani persoalan pasca bencana di Sumatera," tegasnya sambil memastikan pendistribusi BBM di Sumut dapat dipulihkan sepenuhnya.

"Apalagi kerja bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri dan BNPB guna percepatan pemulihan suplai energi."

Ia memastikan, rasa gamang setelah bencana ada logis tapi panic buying harus ditekan sebab pemangku kepentingan sudah menyatakan BBM tersedia hanya pendistribusiannya menuju normal.

"Butuh waktu untuk sampai ke end user. Diharapkan masyarakat sabar dan tenang, dan berhemat dengan stok BBM yang ada," tuturnya.

Ia menyoroti munculnya praktik penimbunan BBM dan lonjakan harga eceran di tengah situasi krisis sebagai tindakan yang tidak dapat ditoleransi. Ia menegaskan, aparat keamanan harus bertindak tegas.

"Wajib hukumnya TNI Polri menegakkan hukum di lapangan. Musibah nasional ini harus melahirkan rasa gotong royong, bukan aji mumpung," ungkapnya.

Ismoyo juga menekankan pentingnya introspeksi pemerintah terkait tata kelola lingkungan. Ia meminta agar evaluasi perizinan penebangan hutan, pengawasan AMDAL, pengendalian perluasan perkebunan, serta penegakan hukum terhadap praktik ilegal logging dilakukan secara serius.

"Semua itu ikhtiar manusia. Faktor cuaca ekstrem juga berperan, namun itu di luar kendali manusia," pungkasnya. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru