"Lambatnya penanganan bencana ini akan semakin membuat masyarakat sengsara. Negara harus hadir secara nyata, bukan sekadar wacana," tegas Penrad sembari mendesak pemerintah pusat segera mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki, termasuk personel, logistik, serta alat berat, guna membuka akses ke wilayah terisolir dan memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.
Sebelum menyalurkan bantuan ke wilayah terisolir, Penrad terlebih dahulu mengunjungi Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapteng, salah satu wilayah terdampak terparah yang menelan banyak korban jiwa.
Dalam kunjungan tersebut, Penrad bertemu Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu yang mengungkapkan keterbatasan serius pemerintah daerah, khususnya minimnya ketersediaan alat berat sehingga membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah pusat.(*)