Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 20 Desember 2025

DPD RI Desak Pemerintah Pusat Ambil-alih Penanganan Bencana Sibolga–Tapteng, Ribuan Warga Terisolir dan Kekurangan Logistik

Firdaus Peranginangin - Jumat, 19 Desember 2025 20:20 WIB
153 view
DPD RI Desak Pemerintah Pusat Ambil-alih Penanganan Bencana Sibolga–Tapteng, Ribuan Warga Terisolir dan Kekurangan Logistik
Foto: harianSIB.com/Firdaus
Anggota DPD RI asal Sumut Pdt Penrad Siagian mendengarkan keluhan masyarakat Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapteng, Jumat (19/12/2025).

Medan (harianSIB.com)

Anggota DPD RI asal Sumut Pdt Penrad Siagian mendesak pemerintah pusat segera mengambil alih penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Sibolga, Tapanuli Tengah (Tapteng), Tapanuli Utara (Taput) dan Humbahas menyusul masih banyaknya warga terisolir dan pengungsi yang kekurangan logistik hingga memasuki minggu ketiga pascabencana.

Penrad Siagian menilai penanganan bencana oleh pemerintah pusat berjalan lamban, sehingga memperparah penderitaan masyarakat terdampak, terutama di daerah-daerah yang hingga kini belum dapat dijangkau secara optimal.

Hal tersebut disampaikan Penrad Siagian kepada wartawan, Jumat (19/12/2025), dari Tapanuli, seusai menyalurkan bantuan lebih dari 3 ton berupa sembako, sayur-sayuran, dan pakaian bekas kepada ratusan warga dari Aek Manuhar, Simarpinggan dan Sipakpahi.

Ia mengungkapkan, warga dari wilayah-wilayah terisolir tersebut terpaksa menempuh perjalanan berjam-jam hanya untuk mendapatkan bantuan, kondisi yang menurutnya tidak seharusnya terjadi dalam penanganan bencana berskala besar.

Baca Juga:
Menurut Senator asal Sumut itu, hingga kini masih banyak daerah terisolir, distribusi bantuan tanggap darurat belum merata, serta koordinasi penanganan di lapangan dinilai lemah.

Penrad juga mengkritik belum adanya pernyataan resmi pemerintah pusat terkait tahapan penanganan bencana, mulai dari status tanggap darurat hingga rencana rehabilitasi dan rekonstruksi.

"Lambatnya penanganan bencana ini akan semakin membuat masyarakat sengsara. Negara harus hadir secara nyata, bukan sekadar wacana," tegas Penrad sembari mendesak pemerintah pusat segera mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki, termasuk personel, logistik, serta alat berat, guna membuka akses ke wilayah terisolir dan memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.

Sebelum menyalurkan bantuan ke wilayah terisolir, Penrad terlebih dahulu mengunjungi Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapteng, salah satu wilayah terdampak terparah yang menelan banyak korban jiwa.

Dalam kunjungan tersebut, Penrad bertemu Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu yang mengungkapkan keterbatasan serius pemerintah daerah, khususnya minimnya ketersediaan alat berat sehingga membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah pusat.(*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Oknum Guru di SMAN 1 Pahae Jae Ditangkap Polres Taput
Pesparawi Selesai, Kecamatan Sibolga Utara Juara Umum
Satpol PP Humbahas Amankan Seorang Remaja Diduga Pelaku Curanmor
Bupati Taput Dukung UKW di Bonapasogit
Dua ASN dan Satu Honorer di Dinkes Taput Ditangkap Polisi saat Pesta Narkoba
Termiskin di Humbahas, Desa Sigulok dan Sanggarbatu Butuh Infrastruktur Jalan
komentar
beritaTerbaru