Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 03 Mei 2025
Bersamaan Perayaan Natal

Setelah 45 Tahun, Gereja GBKP Termegah di Deliserdang Ditahbiskan Ketua Moderamen

- Selasa, 08 Desember 2015 10:40 WIB
1.421 view
Setelah 45 Tahun, Gereja GBKP Termegah di Deliserdang Ditahbiskan Ketua Moderamen
SIB/Petrus Sembiring
TERMEGAH: Gereja GBKP di Desa Ujungserdang Tanjungmorawa termegah di Deliserdang.
Deliserdang (SIB)- Acara penahbisan atau peresmian gedung  Gereja Batak Karo Protestan(GBKP) berbiaya Rp 1,5 miliar lebih yang di sebut-sebut  termegah di Deliserdang, berlangsung  hikmat, meriah, Sabtu (5/12).

Gereja GBKP yang berdiri megah di Desa Ujungserdang Tanjungmorawa itu ditahbiskan langsung oleh Ketua Umum Moderamen GBKP Pdt Agustinus Purba MTh MA dengan pengguntingan pita dan membuka selubung batu prasasti  dalam suatu upacara sederhana.

Setelah selubung batu prasasti itu dibuka, para jemaat perlahan-lahan memasuki ruangan gereja serta diikuti sejumlah  undangan lainnya. Para jemaat pun  duduk bersila di atas lantai batu keramik dilapisi tikar dengan tertib mengikuti acara kebaktian perayaan Natal.

Kidung-kidung pujian perayaan Natal serta nyanyian koor dan vocal group  dilanjutkan  penyalaan lampu lilin Natal di pohon terang terlihat  hikmat dan penuh sukacita. Setelah kebaktian Natal dengan tema "Jadilah Aron Dibata" (bd 1 Kor 3:9 ) yang dipimpin Pdt Agustinus itu usai, ratusan jemaat dengan tertib keluar  dan duduk bersila di atas tikar  di halaman gereja itu.

Mantan Kepala Desa Ujungserdang Jadi Keristian Ginting Jawak menjelaskan, Gereja GBKP yang berdiri megah itu berlokasi di lahan eks milik PT Perkebunan II di Desa Ujungserdang Tanjungmorawa.

Setelah 45 tahun lamanya keinginan mantan Direktur Utama PT Perkebunan IX (saat ini PT Perkebunan II) Ir JA Fernandus terealisasi dan kini  Gereja GBKP itu sudah berdiri permanen.

Saat Ir JA Fernandus menjabat Dirut PT Perkebunan IX,  jemaat GBKP Ujungserdang pada 6 Januari 1970 bermohon agar pihak perkebunan itu melepaskan sejumlah lahan untuk pembangunan Gereja GBKP. Namun 6 bulan kemudian tepatnya tanggal 11 Juli 1970 permohonan jemaat GBKP itu terealisasi dengan melepaskan lahan PTP IX seluas 40X50 meter persegi.

Setelah lahan seluas 2.000 meter persegi ini dilepas pihak perkebunan, menurut Jadi Ginting saat itu  Ketua GBKP klasis Lubukpakam M Perangin-angin pada 28 Juli 1970 meletakkan batu pertama pembangunan GBKP ini dan para jemaat pada 16 Agustus 1970 mulai memasuki dan beribadah di Gereja GBKP Ujungserdang itu.

“Setelah 45 tahun lamanya keinginan Pak JA Fernandus mendirikan gereja jangan asal-asalan, tapi harus  permanen, kini  sudah terealisasi. Bahkan menurut Ketua Umum Moderamen GBKP Pdt Agustinus MTh MA, GBKP Ujungserdang ini adalah terbesar serta termegah di GBKP Klasis Lubukpakam Deliserdang.

Dalam sambutannya Ir JA Fernandus juga berjanji segera  akan membuat pernyataan soal penyerahan lahan eks PT Perkebunan untuk pembangunan GBKP di Desa Ujungserdang ini. "Saya segera buat pernyataan penyerahan lahan eks perkebunan itu ke pihak GBKP,” ujar Fernandus.

Mengenai diskriminasi yang merebak ke permukaan, Ir JA Fernandus menhimbau agar jemaat GBKP se-Sumut menjadikan diskriminasi kegiatan perjudian, minuman keras, narkoba dan aksi korupsi sebagai musuh utama para  jemaat.

"Jagalah jemaat GBKP se- Sumut ini jangan sampai ikut terlibat dalam kegiatan diskriminasi itu," pinta Fernandus menambahkan.

Usai memberikan sambutan, Pendeta GBKP Ujungserdang Pdt R Beru Tarigan STh memberikan cenderamata kepada  Ir JA Fernandus yang juga dikenal sebagai tokoh Kristiani di Sumut.    Perayaan Natal  dan penahbisan Gereja GBKP di Ujungserdang itu diakhiri dengan makan siang bersama serta dihibur musik keybord dengan menampilkan sejumlah artis Karo hingga tengah malam. (A15/f)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru