AS Tingkatkan Kehadiran Militer di Eropa, 300.000 Tentara Siap Siaga

* Rusia akan Merespons Jika NATO Bangun Infrastruktur di Finlandia-Swedia

366 view
AS Tingkatkan Kehadiran Militer di Eropa, 300.000 Tentara Siap Siaga
Foto: Ist/harianSIB.com
Presiden AS Joe Biden.

AS (SIB)

Amerika Serikat meningkatkan kehadiran militernya di seluruh Eropa setelah NATO menyetujui "perubahan mendasar" dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.

Sikap terbaru AS ini terjadi di tengah rencana pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Moskow, Kamis (30/6) waktu setempat, sebagai bagian dari misi menciptakan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Sehari sebelum melawat ke Moskow, Presiden Jokowi telah bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Istana Maryinsky, Kyiv, Rabu (29/6).

Di hadapan Zelensky, Presiden Jokowi juga tetap menyampaikan pentingnya penyelesaian damai dan mengatakan bahwa spirit perdamaian tidak boleh pernah luntur.

Indonesia tahun ini berkedudukan sebagai presiden kelompok negara G20, yang menempatkan Presiden Jokowi di pusaran urusan internasional.

Sejumlah pemimpin Barat mendesak Presiden Jokowi agar tidak mengundang Presiden Putin dalam pertemuan puncak G20 di Bali November mendatang.

Untuk meningkatkan kehadiran militernya di Eropa, AS akan membangun markas besar militer secara permanen di Polandia.

Adapun kapal-kapal perang AS akan dikirim ke Spanyol, pesawat-pesawat tempurnya akan diterbangkan ke Inggris, dan pasukan angkatan daratnya akan berada di Rumania.

Presiden AS Joe Biden mengatakan NATO "dibutuhkan sekarang lebih dari sebelumnya". Aliansi militer itu mengalami perombakan terbesar sejak Perang Dingin, kata Sekjen NATO, Jens Stoltenberg.

Rencana baru dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina ini artinya akan ada lebih dari 300.000 tentara AS dalam kesiapan tinggi pada 2023, naik dari 40.000 tentara yang ada sekarang.

Biden mengatakan pada pertemuan puncak di Madrid bahwa NATO akan "diperkuat ke segala arah di setiap medan - darat, udara dan laut".

Kementerian Pertahanan Inggris juga mengatakan pihaknya secara signifikan meningkatkan ketersediaan pasukan untuk pertahanan kolektif NATO. Artinya, akan lebih banyak kapal perang, pesawat tempur, dan pasukan darat yang siap tempur.

Kementerian Pertahanan Inggris tidak akan memberikan perincian tentang jumlahnya, karena informasi ini tergolong "masalah sensitif bagi militer".

Pasukan AS secara khusus akan ditempatkan di Eropa timur, yang ditandai rencana pembangunan markas permanen yang baru. Di sanalah, rencananya Korps ke-5 Angkatan Darat akan berbasis.

Pertahankan Setiap Inci Wilayah

Dalam pertemuan tingkat tinggi NATO di Madrid, Biden mengulangi komitmen NATO untuk "mempertahankan setiap inci" wilayahnya.

Dia mengatakan: "Kami bersungguh-sungguh ketika kami mengatakan serangan terhadap satu adalah serangan terhadap semua."

Langkah-langkah tersebut meliputi:

Meningkatkan armada kapal angkatan laut AS jenis perusak di Spanyol dari empat menjadi enam unit.

Kehadiran satu "brigade rotasi" tambahan di Rumania yang terdiri dari 3.000 petempur dan 2.000 personel kombatan lainnya. Lebih dari dua skuadron pesawat tempur siluman F-35 akan ditambahkan ke Inggris.

Pertahanan udara tambahan dan kemampuan lainnya akan ditempatkan di Jerman dan Italia. Sejauh ini kehadiran militer Inggris di Estonia sudah naik hampir dua kali lipat, dengan kehadiran lebih dari 1.600 tentaranya di sana.

Pada pertemuan puncak, para pemimpin NATO menyepakati menerima negara-negara Nordik yang sebelumnya netral, Finlandia dan Swedia, bergabung dalam aliansi itu.

Keanggotaan dua negara itu perlu diratifikasi oleh pemerintah dari 30 negara anggota NATO. Joe Biden mengatakan keputusan tersebut "justru" tidak diinginkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengatakan strateginya menyerang Ukraina merupakan bumerang.

Rusia Akan Merespons

Sementara itu, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia akan menanggapi dengan cara yang sama ke Ukraina jika NATO mengerahkan pasukan dan infrastruktur di Finlandia dan Swedia.

Hal ini merupakan respons Rusia terkait rencana kedua negara itu bergabung dengan aliansi militer yang dipimpin Amerika Serikat.

"Dengan Swedia dan Finlandia, kami tidak memiliki masalah yang kami miliki dengan Ukraina. Mereka ingin bergabung dengan NATO, silakan," kata Putin kepada televisi pemerintah Rusia setelah pembicaraan dengan para pemimpin di Turkmenistan.

"Namun, mereka harus memahami bahwa tidak ada ancaman sebelumnya, sementara sekarang, jika kontingen militer dan infrastruktur dikerahkan di sana, kita harus merespons dengan baik dan mengeluarkan ancaman yang sama untuk wilayah dari mana ancaman terhadap kita diciptakan," tegas Putin seperti dilansir dari Deutch Welle, Kamis (30/6).

Putin mengatakan tidak dapat dihindari bahwa hubungan Moskow dengan Helsinki dan Stockholm akan memburuk karena keanggotaan NATO mereka.

"Semuanya baik-baik saja di antara kami, tetapi sekarang mungkin ada beberapa ketegangan, pasti akan ada," ungkap Putin. "Itu tidak bisa dihindari jika ada ancaman bagi kita."

Putin mengeluarkan pernyataan itu sehari setelah anggota NATO Turki mencabut hak vetonya atas tawaran Finlandia dan Swedia bergabung dengan aliansi tersebut setelah ketiga negara sepakat untuk saling melindungi keamanan satu sama lain.

Langkah ini berarti Helsinki dan Stockholm dapat melanjutkan aplikasi mereka untuk bergabung dengan NATO, menandai perubahan terbesar dalam keamanan Eropa dalam beberapa dekade.

Di sisi lain, Putin menambahkan bahwa "operasi militer khusus" di Ukraina tetap tidak berubah.

Rusia mengklaim hal ini untuk "membebaskan" wilayah Donbas Ukraina timur dan menciptakan kondisi untuk memastikan keamanan Rusia.

Dia mengatakan pasukan Rusia telah maju di Ukraina dan intervensi militer berjalan sesuai rencana. Putin menyebutkan belum ada tenggat waktu untuk mengakhiri invasinya di Ukraina. (Rtr/DWI/detikcom/BBCI/a)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com