Ketua MPR RI Ingatkan Indonesia Jangan Jadi Bangsa Kuli


227 view
Ketua MPR RI Ingatkan Indonesia Jangan Jadi Bangsa Kuli
Foto: Dok. MPR RI
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

Jakarta (SIB)

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengingatkan bangsa Indonesia jangan sampai menjadi 'bangsa kuli'.ra-negara industri-kapitalis.

Hal itu disampaikan Bamsoet dalam pidatonya pada peringatan Hari Konstitusi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8). Bamsoet berbicara soal sistem ekonomi Pancasila yang harus dijalankan bangsa Indonesia.

"Sistem ekonomi Pancasila yang diwariskan pendiri bangsa, hanya bisa dijalankan secara penuh dan konsisten, bilamana Indonesia memiliki apa yang disebut Presiden Soekarno sebagai 'kemampuan untuk berdiri di atas kakinya sendiri' atau berdikari," kata Bamsoet.

Bamsoet lalu mengungkit pesan Presiden pertama RI Ir Soekarno yang berpesan bangsa Indonesia jangan mau menjadi 'bangsa kuli'.

Demikian pula, kata dia, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pernah menyampaikan bangsa Indonesia tak boleh menjadi bangsa yang bermental 'inlander' atau pribumi.

"Presiden Soekarno berpesan, bangsa Indonesia jangan mau menjadi 'bangsa kuli' dan menjadi 'kuli bangsa-bangsa lain'. Presiden Jokowi dalam suatu kesempatan pernah menyampaikan, kita tidak boleh menjadi bangsa yang masih bermental 'inlander' dan bersikap 'inferior' ketika berhadapan dengan bangsa lain," kata Wakil Ketua Umum Golkar itu.

Bamsoet menekankan Indonesia tak boleh hanya dijadikan sebagai sumber bahan baku murah oleh negara-negara industri dan kapitalis.

"Tidak boleh hanya dijadikan sebagai 'pasar' untuk menjual produk-produk hasil industri negara-negara industri-kapitalis, serta sebagai tempat memutar kelebihan kapital dari negara-negara industri maju," lanjutnya.

Bamsoet mendorong bangsa Indonesia harus mengembangkan sistem perekonomian merdeka.

Pun, dia mendorong penguasaan negara atas sektor-sektor penting untuk meningkatkan nilai tambah atas hasil bumi, laut, tambang, agar tidak lagi diekspor dalam bentuk mentah atau setengah jadi.

"Karenanya, kita harus mengembangkan sistem perekonomian merdeka, merdeka seratus persen, yang mampu mencapai keadilan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali," kata Bamsoet.

"Membangun semangat gotong royong untuk sejahtera bersama, serta penguasaan negara atas sektor-sektor penting yang menguasai hajat hidup orang banyak, disertai upaya sungguh-sungguh untuk meningkatkan nilai tambah atas hasil bumi, laut, tambang, sehingga tidak lagi diekspor dalam bentuk mentah atau setengah jadi," imbuhnya. (detikcom/c)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com