Jakarta (SIB)
Ketum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi resmi dilantik jadi Menkominfo. Budi Arie dilantik langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adapun pengambilan sumpah jabatan digelar di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (17/7) pagi. Pelantikan dihadiri sejumlah pejabat negara.
Di antaranya, Ketua MA Muhammad Syarifuddin, Ketua MK Anwar Usman, Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, KSP Moeldoko, Menlu Retno LP Marsudi, Menag Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, hingga Ketua Wantimpres Wiranto.
Pelantikan diawali dengan pembacaan Keppres dan kemudian dilanjutkan pengambilan sumpah para menteri. Berikut ini bunyi sumpahnya:
Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab.
Selain Budi Arie, Jokowi juga melantik lima wakil menteri. Berikut tokoh yang dilantik: Menkominfo Budi Arie Setiadi, Wamenkominfo Nezar Patria, Wamendes Paiman Raharjo, Wamenlu Pahala Mansury, Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani, Wamenag Saiful Dasuki.
Jokowi: Pengalaman
Jokowi resmi melantik Nezar Patria menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo). Jokowi mengungkapkan pertimbangannya memilih Nezar Patria menjadi Wamenkominfo.
"Pak Nezar ini kan pengalaman di media, pernah di Pemred Jakarta Post, pernah di Dewan Pers. Pernah di BUMN," kata Jokowi usai pelantikan sejumlah menteri dan wakil menteri di Istana Kepresidenan, Senin (17/7).
Nezar Patria mendampingi Budi Arie Setiadi yang dilantik menjadi Menkominfo, Budi Arie menanggalkan jabatan Wamendes. Jokowi yakin pengalaman Nezar Patria membantu Kominfo ke depannya.
"Saya kira akan sangat membantu sekali Pak Menteri Budi Arie," ujarnya.
Wantimpres
Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto juga resmi dilantik menjadi anggota Wantimpres. Pelantikan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.
Baru kemudian pejabat yang dilantik membacakan sumpah.
"Saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," demikian petikan sumpah yang dibacakan Jokowi dan diikuti pejabat yang dilantik.
Alasan
Jokowi mengungkap alasan mengapa kini ada Wamenkominfo.
Jokowi menjelaskan bahwa saat ini perubahan dunia yang begitu cepat ditentukan oleh Teknologi Informasi dan Komunikasi atau Information and Communication of Technology (ICT). Oleh karena itu, dirinya ingin memperkuat Kominfo dengan adanya Wamenkominfo.
"Kecepatan perubahan dunia ini sekarang ditentukan oleh ICT. Oleh sebab itu, ini juga kita perkuat dengan wamen agar yang berkaitan dengan kedaulatan data, yang berkaitan dengan AI, yang berkaitan dengan frekuensi, yang berkaitan dengan satelit, semua bisa segera dirampungkan dan dituntaskan," kata Jokowi usai pengambilan sumpah jabatan wamen dan wantimpres digelar di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (17/7) pagi.
Saat ditanya alasannya memilih Nezar sebagai Wamenkominfo, Jokowi membeberkan pengalaman Nezar. Salah satunya yakni pengalaman Nezar saat memimpin sebuah media.
"Nezar pengalamannya di media. Pernah di Pemred JakartaPost, pernah di Dewan Pers, pernah di BUMN, saya kira akan sangat membantu sekali menteri Budi Arie," ujarnya.
Mantan Wartawan
Nezar Patria sebelumnya menjabat sebagai Staf Khusus V Kementerian BUMN.
Dilansir website Kementerian BUMN, Nezar Patria kelahiran Sigli, 5 Oktober 1970.
Dia ulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2017 jurusan filsafat. Pada 2007 dia melanjutkan pendidikannya di The London School of Economics and Political Science (LSE) jurusan history of international relations, lalu pada 2022 dia mengambil gelar MBA di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Nezar Patria menjabat sebagai Staf Khusus Kementerian BUMN sejak 7 Juni 2022 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN SK-128/MBU/06/2022 tentang Pengangkatan Staf Khusus V Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Sebelum menjabat posisi itu, Ia bekerja sebagai Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero( sejak 23 September 2020-25 April 2022, dan Komisaris Utama PT Dapensi Trio Usaha pada 31 November 2021-13 Juni 2022.
Dalam siaran Sekretariat Presiden, Nezar disebut pernah berkarir di bidang jurnalistik. Dia juga pernah menjadi pemimpin redaksi di The Jakarta Post sejak tahun 2015 hingga 2020.
Tak hanya itu, Nezar juga pernah menjadi anggota Dewan Pers. Dia menjabat sebagai Anggota Dewan Pers, Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga Periode 2016-2019
Karir di bidang jurnalistiknya juga banyak. Nezar mulai menjadi wartawan saat bergabung di Majalah DR (1999-2000), kemudian berlanjut di Majalah TEMPO hingga 2008.
Dia juga ikut mendirikan portal berita VIVA.co.id (2008-2014), dan pernah menjadi Wakil Pemimpin Redaksi CNN Indonesia.com (2014-2015).
Karya di bidang jurnalistik juga banyak, dia pernah memenangkan Journalism for Tolerance Prize (2003) yang digelar International Federation of Journalist (IFJ) di Manila, Filipina, untuk liputan investigasi kerusuhan Mei 1998 yang dimuat di Majalah TEMPO. Ia juga anggota tim misi pembebasan wartawan RCTI Feri Santoro di Aceh yang disandera Gerakan Aceh Merdeka (2004).
Nezar juga pernah terpilih sebagai Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia periode 2008-2011. Selain berkarya di dunia jurnalistik, dia juga aktif di bidang riset dan tercatat sebagai editor jurnal pemikiran sosial dan ekonomi Prisma (LP3ES). (detikcom/d)