Jakarta (SIB)
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memastikan Presiden Joko Widodo tidak pernah meminta perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Enggak, enggak pernah. Setahu saya enggak pernah beliau meminta untuk perpanjangan tiga periode," kata Puan Maharani di Jakarta, Rabu (25/10).
Sesuai dengan konstitusi, kata Puan, presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
"Jika kemudian ada perpanjangan masa jabatan itu, mekanismenya dari mana? Kemudian seperti apa?" kata Puan.
Ketua DPP PDI Perjuangan ini melanjutkan, "Waktu itu 'kan tidak ada mekanisme yang memungkinkan untuk melakukan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode."
Puan juga membantah adanya video viral presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengempaskan tangannya kepada Presiden Jokowi.
"Mengempaskan tangan 'kan karena itu 'kan yang turun tangga itu 'kan? Turun tangga itu sudah pegangan sama Mas Ganjar, kemudian enggak lihat. Namanya turun fokus pada tangga, jadi enggak ada saling empas," kata dia.
Ia mengatakan bahwa kasih ibu itu sepanjang masa, dan itu cuma urusan turun tangga saja.
"Itu enggak ada sama sekali," kata Puan.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang telah resmi mendaftar ke KPU RI di Jakarta, Rabu.
"Selamat kepada capres Mas Prabowo dan cawapres Mas Gibran yang sudah mendaftarkan hari ini," kata dia.
Posisi Gibran saat ini sudah resmi menjadi bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto.
Ia mengatakan bahwa Gibran tidak menyampaikan pengunduran diri, dan pihaknya hanya dapat mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.
Kendati demikian, dia mengakui sudah bertemu dengan Gibran Rakabuming Raka dan mengobrol banyak hal.
"Mas Gibran sudah pamit dan menyampaikan ingin menjadi cawapres Mas Prabowo," kata Puan.
Seperti diketahui, video Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri terlihat seperti menghempaskan tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diviralkan di media sosial. Momen itu terjadi saat Rakernas PDIP 29 September 2023 yang lalu.
Dalam video yang beredar, Megawati tampak dituntun menuruni tangga oleh capres Ganjar Pranowo dan Presiden Jokowi. Terlihat Jokowi berada di sebelah kanan Megawati, sedangkan Ganjar berada di sebelah kiri.
Lalu, setelah selesai menuruni tangga, Megawati tampak seakan-akan menghempaskan tangan Jokowi. Sementara, tangan Ganjar tetap digenggam oleh Megawati.
Video itu pun viral dan jadi perbincangan di media sosial. Banyak netizen yang menilai itu pertanda awal mula renggangnya hubungan Megawati dan Jokowi.
TPN Ganjar-Mahfud Menepis
Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud (TPN) juga buka suara atas video viral tersebut. Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andi Gani Nena Wea, menilai tidak mungkin Megawati sengaja menghempaskan tangan Jokowi setelah dituntun menuruni tangga.
"Saya mengenal Bu Megawati sudah puluhan tahun karena ayahanda saya Pak Jacob Nuwa Wea bersahabat dekat dengan beliau, dari Gestur Bu Megawati senyum dan nyaman saat digandeng Pak Jokowi dan Pak Ganjar, Bu Megawati tidak mungkin sengaja menghempaskan tangan Presiden Jokowi," kata Andi Gani saat dihubungi.
Andi Gani juga menyebut hubungan Megawati dan Jokowi sudah seperti ibu dan anak. Dia pun mengaku sudah melihat video yang viral tersebut. Menurutnya, Megawati pasti sejak awal tidak mau digandeng Megawati jika memang hubungan keduanya renggang yang terjadi.
"Hubungan Pak Jokowi dan Bu Megawati seperti anak dan ibu. Saya sudah melihat berkali-kali videonya, kalau Bu Megawati tidak mau digandeng Pak Jokowi pasti saat masih mau turun tangga Bu Megawati menolak digandeng tapi ini kan tidak," ujarnya. (detikcom/c)