Cegah Inflasi, Pemerintah Diharapkan Monitor Persediaan Kebutuhan Pokok di Pasar


117 view
Cegah Inflasi, Pemerintah Diharapkan Monitor Persediaan Kebutuhan Pokok di Pasar
ANTARA / Sigid Kurniawan
Pedagang menata sayuran yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020). Ilustrasi
Pematangsiantar (SIB)
Inflasi umumnya terjadi karena harga berbagai jenis kebutuhan pokok naik, berpengaruh terhadap daya beli masyarakat bisa melemah. Dalam hal ini, pemerintah diharapkan pantau pasokan barang tersedia secukupnya di setiap pasar di daerah secara nasional.
Pengamat Perencanaan Pembangunan Wilayah Robert Tua Siregar PhD, Senin (27/2) menyampaikan pengamatannya beberapa tahun terakhir. " Biasanya, menjelang perayaan hari besar keagamaan, harga berbagai kebutuhan pokok merangkak naik di pasaran. Hal ini mengakibatkan daya beli masyarakat melemah," jelasnya.
Dia mengatakan, pada perayaan hari besar keagamaan seperti Hari Raya, Natal dan Tahun Baru, harga berbagai kebutuhan pokok seperti beras, tepung, daging selalu merangkak naik di pasaran.
Diuraikan, harga diperoleh dari interaksi antara pasokan dan permintaan dan transaksi jual beli terjadi, setelah penjual dan pembeli sepakat dengan harga barang atau satu produk, biasanya disebut harga ekuilibrium.
"Ketika harga rendah, maka permintaan naik dan biasanya jumlah pasokan menurun. Sebab, produsen tentunya tidak ingin rugi, sehingga mengurangi produksi. Sebaliknya, ketika harga barang naik, produsen akan menambah pasokan tetapi permintaan semakin rendah," kata Siregar
Memperhatikan kenaikan harga beberapa komoditi pada hari-hari tersebut, diharapkan mendapat perhatian dan penanganan serius dari pemerintah, dengan demikian masalah itu tidak berulang secara terus menerus.
Pemerintah sebagai pemegang regulasi tentu memiliki langkah-langkah penyelesaian masalah. Menjaga ketersediaan serta stabilitas harga kebutuhan bahan pangan tersebut, ada beberapa aspek yang dianggap perlu diwaspadai seperti kecukupan stok, distribusi barang, kenaikan permintaan dan prakiraan pasokan dan permintaan.
Salah satu upaya penanganan masalah, pemerintah dianggap perlu mendorong pertumbuhan usaha produksi berbagai kebutuhan dalam negeri seperti, pemeliharaan ternak guna memenuhi kebutuhan daging
Kenaikan harga secara berkelanjutan menimbulkan inflasi dan kejadiannya kemungkinan dipengaruhi meningkatnya permintaan atau naiknya harga produksi. Dalam hal ini pemerintah daerah perlu menyisiasati pasar melalui TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah).
Salah satu tugas TPID, melakukan pemantauan terhadap laju inflasi daerah. Namun, mengenai kenaikan harga TPID dinilai masih belum bisa memberi solusi dalam mengatasi kondisi riil di pasar. (BR4/a)

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com

Berita Terkait

Komentar