Kutacane (SIB)
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) Senin (18/9) menyalurkan bantuan santunan kematian kepada keluarga Hakemah (45) warga Desa Kisamgabungan, Kecamatan Lawesumur, yang meninggal dunia akibat tertimpa rumpun pohon bambu beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Aceh Tenggara, Bahagiawati kepada SIB menuturkan, sesuai arahan Pj Bupati, disalurkan bantuan santunan kematian dari Kementerian Sosial kepada ahli warisnya sebesar Rp. 15 juta.
"Alhamdulillah hari ini sudah kita salurkan" ujar Bahagiawati.
Bahagiawati mengatakan, pasca kejadian yang menimpa korban, Minggu (27/8) pukul 17.00 WIB, pihaknya langsung melakukan pendataan dan mengurus administrasi kepada keluarga korban.
Setelah semua proses dokumen dan administrasi korban selesai, Dinsos Aceh Tenggara langsung melayangkan surat permohonan santunan dana kematian kepada Menteri Sosial RI.
Dia berharap, dengan adanya bantuan tersebut keluarga bisa terbantu baik pendidikan, maupun kehidupan sehari-hari.
Bantuan tersebut, merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat terdampak musibah.
"Dan harus digaris bawahi masyarakat, untuk bantuan santunan kematian ahli waris ini bukan semua yang mendapatkannya, akan tetapi untuk korban yang terkena musibah bencana saja ,"ungkapnya.
Sementara itu, suami korban, Sadiman, menyampaikan terimakasih kepada Kemensos yang sudah membantu dan memberikan bantuan santunan kematian istrinya.
"Dengan adanya bantuan ini bisa terbantu untuk pendidikan anak saya yang sedang menempuh pendidikan, SMP, SMA dan perkuliahan," katanya.
Sebagaimana diketahui, ada empat perempuan warga Desa Kisam Gabungan, Kecamatan Lawe Sumur kabupaten Aceh Tenggara, Rohani (49), Imah (40), Mirawati (45), dan Hakemah (45).
Mereka baru saja pulang dari sawah berniat mencuci kaki sembari menyeberangi Sungai Lawe Kisam.
Serumpun pohon bambu di tempat mereka mencuci kaki dan menyeberang itu, tiba tiba tumbang menimpa mereka , Minggu (27/8) pukul 17.00 WIB.
Kendati sempat terjebak rumpun bambu dan tenggelam ke dasar sungai, tetapi Rohani, Imah dan Mirawati selamat. Berbeda dengan Hakemah yang juga terjebak rumpun bambu pada saat cuaca di Desa Kisam Gabungan tiba-tiba berubah ekstrem dan air sungai meluap.
Hakemah menghembuskan napas terakhir setelah rumpun bambu roboh dan menenggelamkan tubuh perempuan itu ke dasar sungai Lawe Kisam. (B7/c).