Minggu, 28 April 2024

Harga Jual Minyak Goreng Curah di Sumut Bervariasi

Redaksi - Rabu, 22 Juni 2022 19:32 WIB
Harga Jual Minyak Goreng Curah di Sumut Bervariasi
Foto: Ist/harianSIB.com
Ilustrasi minyak goreng yang dijual di pasar tradisional. 
Medan (SIB)
Menteri perdagangan yang baru Zulkifli Hasan menargetkan stabilisasi harga minyak goreng bisa dilakukan dalam dua bulan mendatang. Ragam respon masyarakat bermunculan. “Waktu dua bulan jika diikuti dengan serangkaian implementasi kebijakan teknis yang tepat dan cepat, maka dua bulan itu sebenarnya cukup rasional,” ungkap Gunawan Benyamin, pengamat ekonomi, Selasa (21/6).

Ia mengatakan, pada dasarnya harga minyak goreng curah di Sumut bervariasi, ada yang dijual Rp14.500 per Kg. Di kota Siantar harga minyak goreng curah mengacu kepada PIHPS di level Rp14.500 per Kg.

Di bawah HET pemerintah yang menetapkan Rp15.500 per Kg. Sementara di Kota Medan, harga minyak goreng curah Rp16.000 per Kg mengacu ke PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis).

Tetapi saat ditelusuri ke pedagangnya, angka Rp16.000 itu merupakan angka pembulatan ke atas yang dilakukan umumnya oleh para pedagang. Ini terkait dengan uang pengembalian recehan dan sejumlah faktor lainnya.[br]


Di luar data skunder tersebut, jika terjun langsung ke lapangan, pedagang yang menjual minyak goreng curah seharga Rp16.000 per kg juga tetap bisa menjual di angka Rp15.500 per Kg-nya.

Tergantung kepiawaian pembeli serta kuantitas minyak goreng yang akan dibeli. Dan di sejumlah pedagang pengecer di pasar tradisional Kota Medan, masih kerap dijumpai pedagang yang menjual minyak goreng curah sesuai HET (Rp15.500 per Kg). Khususnya pedagang yang tidak memiliki lapak permanen saat menjajakan dagangannya.

Jadi, pada dasarnya Menteri Perdagangan punya barometer keberhasilan pengendalian harga minyak goreng. Tinggal di-copy paste, disempurnakan lalu diimplementasikan.

Jika harga minyak goreng curah di luar Sumut yang beragam dan masih ada yang mendekati Rp19 .000 per Kg, berarti kesimpulannya, semakin jauh rantai distribusi minyak goreng dari pusat pengolahan dan bahan baku minyak goreng maka harganya semakin mahal.[br]


Sumut, kata Gun, masih menjadi basis industri pengolahan minyak kelapa sawit, sekaligus memiliki bahan baku tandan buah segar yang melimpah.

Jadi wajar saja harga minyak gorengnya lebih mudah untuk dikendalikan mengacu kepada HET. Tatanan kebijakan teknis selanjutnya yang perlu disempurnakan adalah bagaimana mengalokasikan anggaran subsidi minyak goreng curah beserta distribusinya.

“Jadi fokus terlebih dahulu ke minyak goreng curahnya. Jangan hanya terpaku pada data skunder harga minyak goreng saja. Karena data tersebut belum memberikan informasi detail penjelasan terbentuknya harga itu sendiri. Butuh penelusuran yang lebih mendalam agar kebijakan yang diambil nantinya bisa lebih tepat,” imbuhnya. (A1/a)




Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Sumber
: KORAN SIB
SHARE:
beritaTerkait
Polsek Perbaungan Amankan 6 Anggota Geng Motor
Polsek Siantar Utara Tingkatkan Patroli Antisipasi Tawuran dan Balap Liar
Sequis Dorong Partisipasi Agen Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Jelang Semi Final Piala Asia 2024, Sekda Labura Jagokan Indonesia Menang 2-1 Lawan Uzbekistan
Bupati Ajak Warga Labura Nobar Semi Final Piala Asia U-23
Organda Medan Minta Bakortiblalin Jangan Memihak Tegakkan Aturan
komentar
beritaTerbaru