Medan (SIB)
Forum Pedagang Kaki Lima (PK5) merayakan Natal, Minggu (19/12) di Jalan Pintu Air IV Kelurahan, Kuala Bekala Kecamatan Medan Johor. Acara diawali dengan kata-kata sambutan. Ketua panitia Ap Luat Siahaan berterima kasih atas partisipasi berbagai pihak yang ikut menyukseskan perayaan Natal PK5.
Dia mendorong pedagang agar tetap semangat berjualan dan mematuhi peraturan yang diterapkan Pemko Medan."Kita berharap Pemko juga memperhatikan kehidupan PK5 sekaligus memohon agar dibangun pasar berbentuk balerong (bangunan besar) di pinggiran Medan dan dibuat pekan atau onan dalam bahasa Batak.
Pekan tersebut kata Luat dibuat secara bergiliran, misalnya hari Senin di Pasar Marelan, Selasa Pasar Martubung, Rabu Pasar Medan Tembung, Kamis Pasar Amplas, Jumat Pasar Kampung Lalang, Sabtu Pasar Denai dan Minggu di Pasar Melati. Tujuannya agar masyarakat tidak bertumpuk berbelanja di inti kota," terang Luat.
Karena, kata Luat Siahaan, dengan diadakannya balerong tersebut, dapat mengatasi kemacetan di tengah kota dan biaya pun murah. Pengadaan balerong tersebut ikut memajukan pinggiran kota sekaligus pemerataan pasar PK5 di Kota Medan.
“Tetaplah bersemangat dalam berjualan. Semua itu demi anak dan keluarga. Anakkon ki do hamoraon di ahu', yang artinya anakku kekayaan bagiku. Anak pedagang harus sekolah setinggi-tingginya selama hayat dikandung badan,†tuturnya.
Menurut Luat, PK5 merupakan aset bangsa yang perlu dibina, ditata dan diarahkan menjadi pengusaha besar. Apalagi PK5 telah membuktikan kegigihannya di dalam mempertahankan ekonomi. “Mereka tahan terhadap terpaan krisis ekonomi dengan tetap berjualan tidak mengenal lelah. PK5 tetap mengandalkan Tuhan dalam segala aktivitas," ujarnya.
Perayaan Natal diwarnai liturgi anak-anak, remaja, ibu-ibu dan kaum bapak. Khotbah Natal disampaikan Pdt Suria Sembiring MTh. Di dalam khotbahnya, pendeta meminta kepada seluruh pedagang kaki lima terutama ibu-ibu untuk tetap tersenyum menghadapi suaminya dan kaum bapak menghormati dan mengasihi istrinya. Karena ibu- ibu yang bekerja menjadi PK5 sangat mulia di mata Tuhan.
“PK5 bekerja untuk memperjuangkan kebutuhan anak-anaknya supaya bisa sekolah. Sehingga mereka perlu dihargai dan dihormati agar para ibu tetap bersemangat berjualan setiap hari,†tutur Pdt Suria.
Turut hadir Wakil Ketua Forum Pedagang Kaki Lima Erwin Selfrianus Marbun, Messa Laoly, SH selaku tokoh masyarakat. Acara Natal diakhiri dengan pembagian paket Natal kepada 300 pedagang kaki lima. (A8/d)