Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 07 Juli 2025

Pertamina Rantau Diminta Segera Bersihkan Sisa Tumpahan Minyak Mentah di Besitang Langkat

Redaksi - Jumat, 13 Agustus 2021 13:06 WIB
425 view
Pertamina Rantau Diminta Segera Bersihkan Sisa Tumpahan Minyak Mentah di Besitang Langkat
(Foto: SIB/Lesman Simamora)
Terlihat material khusus mirip oil boom (alat perangkap minyak) di pasang pekerja Pertamina Rantau di atas permukaan air parit di Lingkungan Kampung Sawah, Langkat, pasca tumpahan minyak mentah dikuti kebakaran baru-baru ini. Foto direka
Besitang (SIB)
Terkait tumpahan minyak mentah yang menimbulkan kebakaran di Lingkungan III Kampung Sawah, Kelurahan Bukit Kubu, Kecamatan Besitang Langkat baru-baru ini, Pertamina EP Field Rantau belum menyelesaikan tugasnya membesihkan limbah minyak mentah bercampur air di dalam parit.

Pasalnya, hingga Rabu (11/8), material khusus mirip seperti oil boom (alat perangkap minyak), masih terlihat dipasang di atas permukaan air parit, guna melokalisir tumpahan minyak agar tidak tersebar lebih jauh.

Oil boom masih dipasang di atas permukaan air parit, terletak di tengah-tengah areal persawahan tadah hujan, itu mengindikasikan masih adanya sisa tumpahan minyak mentah bercampur air di dalam parit.

Hingga memasuki hari ke tujuh (Jumat 6/8-Kamis 12/8), pasca kejadian, sisa tumpahan minyak mentah masih terlihat di atas permukaan air parit, sesuai pantauan SIB di lapangan.

“Tumpahan minyak mentah bercampur air masih tersisa, dan oil boom masih dipasang di atas permukaan parit mengindikasikan lemah dan lambannya kinerja pihak manajemen Pertamina EP Field Rantau, ujar mantan staf ahli DPRD Langkat Hasrizal SH kepada SIB di Pangkalan Brandan, Kamis (12/8).

Saat ini, kata dia, tanaman padi yang sudah berusia 2 bulan, dan areal tanaman sudah mulai ada yang retak-retak sehinga membutuhkan air yang cukup, tapi para petani takut menyedot air dari dalam parit, karena menurut mereka kondisi air terkontaminasi sisa tumpahan minyak mentah.

Jika pihak Pertamina EP Field Rantau tidak segera membersihkan sisa tumpahan minyak mentah dari dalam parit, bukan tidak mungkin sejumlah petani gagal panen di daerah itu, akibat areal tanaman padi kekeringan.

"Kalau para petani gagal panen, lalu siapa yang tanggungjawab? Untuk itu, manajemen Pertamina Rantau harus memberi jaminan kepada petani, bahwa limbah minyak mentah di dalam parit itu sudah bersih sehingga petani tidak lagi enggan atau takut menyedot air dari parit untuk mengairi areal tanaman mereka," terang Hasrizal.

Selain itu, sejumlah masyarakat pemilik tanaman tumbuh seperti pohon kelapa sawit, pisang, padi, pinang yang mati terpanggang kobaran api, termasuk bangunan gedung Paud & SD Yayasan Santo Yosef Besitang yang terdampak dari kebakaran itu, sejauh ini belum ada kejelasan ganti rugi dari pihak perusahaan "plat merah" itu, ujar Kepling III Kampung Sawah, T Tampubolon kepada SIB, Kamis (12/8).

Sebelumnya, Lurah Bukit Kubu, Fitriani SSos yang dikonfirmasi SIB mengatakan, sejauh ini sudah 11 orang warganya datang melaporkan tanaman milik mereka yang hangus akibat kebakaran tersebut.

Selain itu, kata dia, ada enam orang warganya melapor, bahwa mereka mengaku resah dan panik saat terjadi kebakaran.

"Mereka itu trauma ketika terjadi kebakaran," ini juga perlu diperhatikan oleh manajemen Pertamina Rantau, sebut Lurah.
Sementara itu, Humas Pertamina Ep Field Rantau, Aceh Tamiang, Supandi yang coba dihubungi SIB melalui pesan Whatsapp-nya, Kamis (12/8), namun yang bersangkutan tidak merespon. (A11/c)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru