Surabaya (harianSIB.com)
Koordinator Nasional Komando Kawasan Terpaut Pemuda Tani Indonesia (KKT-PTI), Daenk Jamal, Kamis (20/1/2021) mengatakan pihaknya mengukuhkan 10 ribu petani muda dari seluruh Indonesia. Pengukuhan dilakukan hybrid dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Keterlibatan petani milenial Sumatera Utara (SU) disertai terobosan pupuk cair organik temuan Agi Grasia Surbakti yang dinamai AG Grow.
Agi Grasia Surbakti, seperti dilaporkan jurnalis koran SIB Oki Lenore, putri petani asal Karo, Sumatera Utara, itu menciptakan pupuk cair organik. Idenya muncul ketika menimba ilmu di universitas terkemuka di Malaysia. Ketika kembali ke Tanah Air, temuannya dieksekusi menciptakan pupuk cair organik dinamai AG Grow.
Pupuk tersebut diagendakan ditampilkan pada pengukuhan 10 ribu petani muda Indonesia berasal dari 11 Provinsi dan 44 Kabupaten di Hotel Bumi Surabaya pertengahan Januari.
Dihubungi via zoom meeting, Daenk Jamal mengatakan, pengukuhan petani milenial untuk membangkitkan minat orang muda menjadi petani. Pengukuhan dihadiri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
â€Seratus peserta hadir secara fisik di lokasi. Sementara 9.900 lainnya secara daring. Kegiatan tersebut sejalan dengan misi KKT-PTI dalam membangkitkan semangat petani muda,†katanya.
Pengukuhan bersamaan dengan peluncuran situs kktpti.org, aplikasi digital Abangijo, serta program pintar pertanian (Altarian) terintegrasi berbasis teknologi. "Aplikasi AbangIjo berfungsi untuk memasarkan hasil pertanian yang dijual melalui e-Commerce. Sementara Altarian merupakan alat pendukung pertanian yang berfungsi sebagai alat kontrol serbaguna memakai modem internet terkoneksi dengan android," ujarnya.
Altarian ini sebagai alat pengontrol multiguna. Dimana dapat memonitor irigasi, suhu dan PH udara, serta kelembaban tanah. Bahkan bisa juga digunakan untuk memonitor CCTV yang terkoneksi dengan internet. “Saat ini total Mitra KKT-PTI ada di 34 Provinsi, 145 Kabupaten, dan 427 Kelompok Tani. KKT-PTI sebagai rumah Para Petani, siap sebagai Suaka untuk tani, baik perihal bibit,l dan lahan untuk petani muda. Sehingga, para petani milenial ini mampu bersaing dalam memperbaiki ekonomi mereka. Serta mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia,†jelasnya.
Akan halnya pupuk cair organik AG Grow temuan Agi Grasia Surbakti untuk mendukung petani milenial Indonesia. "Saya tertarik menciptakan pupuk organik cair dengan nama AG Grow karena orangtua saya memang seorang petani dan dari saya sekolah hingga kuliah saya melihat ada faktor harga pupuk yang tidak masuk akal, bahkan modalnya sangat besar untuk tanaman tanaman yang ditanam orangtua saya," katanya.
Selain untuk menekan harga pupuk, AG Grow untuk memudahkan petani dalam menanam tanaman holtikultura maupun anggrek dengan niat meningkatkan taraf hidup petani yang lebih baik.
Terpisah, Benson Kaban, sociopreneur yang sejak awal ikut mendukung lahirnya AG Grow, mengatakan sangat tertarik upaya yang dilakukan Grasia. “Kami juga merilis profil Agi Grasia dan Pupuk AG Grow di kanal Youtube "Peluncuran Pupuk Organik Cair "AG Grow" sebuah mahakarya dari Agigrasia Surbakti di Berastagi, Karo," jelasnya.
"Saya sejak awal mendukung AG Grow menjadi sebuah Brand dan melalui badan usaha yang didirikan patungan bersama 2 orang kawan bernama PT.Agro Gegeh Persada sebagai Distributor produk AG Grow," tambahnya.
Pegiat lingkungan yang pernah melakukan penghijauan sepanjang jalan utama dari Aceh Tenggara - Medan tersebut mengatakan, pihaknya ingin lahir petani milenial. "Artinya Grasia adalah sosok yang layak untuk diorbitkan dengan karyanya dalam menciptakan pupuk organik cair dalam mempermudah petani," tutupnya. (*)