Kutacane (SIB)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Tenggara (Agara) setelah perubahan tahun 2021 direncanakan Rp.1.300.792.948.503, namun terealisasi Rp.1.275.038.840.730 atau 98,02%.
Demikian disampaikan Bupati Aceh Tenggara Drs.H.Raidin Pinim MAP, pada pidato nota pengantar keuangan pada rapat paripurna DPRK masa sidang III tahun 2022 tentang Rancangan Qanun pertanggung jawaban pelaksanaan APBK Aceh Tenggara tahun 2021, di gedung dewan setempat, Senin (15/8).
Kepada unsur pimpinan dan anggota dewan setempat, bupati menjelaskan, PAD Rp.96.003.881.500 terealisasi Rp.81.385.176.053 atau 83, 91 %, pendapatan transfer pemerintah pusat dana perimbangan direncanakan Rp. 747.872.038.596 dan terealisasi Rp.746.987.243.339.
Selanjutnya Pendapatan dari Transfer Pemprov direncanakan Rp.128.226.638.40 terealisasi Rp.128.767/285.338 atau melebihi target sebesar 100,42 persen.
Pendapatan dari Transfer Pemerintah Pusat lainnya Rp.327.700.390.000 dan terealisasi Rp.317.899.136.000 dan pendapatan riil yang masuk ke rekening kas umum daerah Aceh Tenggara tahun 2021 905.068.770.854 sedangkan sisanya Rp.369.970.069.876 dari total pendapatan sebesar Rp.1.275.038.840.730 merupakan pendapatan inn out.
Rincian dana yang masuk inn out tersebut yakni, transfer dana desa Rp 284.561.253.000, dana bantuan operasional sekolah Rp.25.282.846.000.
Pendapatan dana kapitasi jaminan kesehatan nasional (JKN) Rp.11.584.626.325 dan pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU H Sahudin Kutacane Rp.48.541.344.551.
Sedangkan realisasi belanja tahun anggaran 2021 sesuai PP nomor 32/2019 dan peraturan Mendagri nomor 77 tahun 2020 tentang pedoman tekhnis pengelolaan keuangan daerah terbagi atas belanja operasi, belanja modal, belanja tak terduga dan transfer/ bagi hasil ke desa.[br]
Belanja Operasi Rp.840.479.296.652, Belanja Modal Rp.160.567.000.236, Belanja Tak Terduga untuk keperluan pendanaan keadaan darurat/bencana alam Rp.22.334.420.880, belanja transfer bagi hasil ke desa Rp.354.358.753.000 dan terealisasi Rp.337.419.063.000.
Sementara untuk pembiayaan yang terdiri dari penerimaan pembiayaan daerah Rp.6.422.279.859 dan pengeluaran pembiayaan daerah yang terealisasi sebesar Rp.2.068.755.850.
Dalam pidatonya, bupati menyampaikan laporan realisasi anggaran, laporan perubahan saldo anggaran, neraca, laporan operasional, arus kas, perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan.
Pada prinsipinya, pemerintah daerah telah berupaya memaksimalkan penyelenggaraan urusan rumah tangga daerah, pengelolaan keuangan daerah, pembinaan peningkatan kinerja aparatur pemerintah serta penyelenggaraan fungsi pengawasan untuk meningkatkan kesejahteraan, pungkas bupati. (B6/f)