Medan (SIB)
Pengamat Ekonomi Sumut Dr Ir Masdin Efendi Girsang MSi menilai, mengaktifkan kembali Bandara Udara di Simalungun Raya oleh Kementerian Perhubungan RI sangat tepat, mengingat Raya merupakan Ibu Kota Kabupaten Simalungun dan salah satu pintu masuk ke wisata Danau Toba.
“Dengan dibukanya kembali Bandara Udara di Raya ini, maka roda perekonomian di wilayah itu akan berkembang pesat. Investor akan masuk, mengingat potensi Kabupaten Simalungun cukup banyak, seperti wisata, budaya dan pertanian. Jadi keberadaan Bandara berpotensi memajukan Simalungun,†kata Masdin Efendi Girsang kepada SIB, Rabu (14/1) terkait rencana pengaktifan kembali Bandara Udara Simalungun di Raya.
Dijelaskan, sangat keliru bila ada masyarakat yang mengatakan mengaktifkan kembali Bandara itu akan memboroskan uang negara.
Pemerintah pusat sendiri sudah melihat itu, tetapi kenapa sampai ada warga yang mengatakan tidak mendukung hal itu. “Mari kita lihat potensi yang ada di bumi Habonaron do Bona ini. Jadi perlu ada sentuhan investor luar sehingga perekonomian dapat berkembang dan Simalungun bertambah maju,†katanya.
Lebih jauh dikatakannya, saat ini pemerintah sudah menggulirkan perdagangan bebas maka peluang daerah Simalungun ikut perdagangan bebas itu terbuka lebar dengan dukungan Bandara Udara yang ada di daerah itu.
“Petani Simalungun tidak hanya menjadi penonton di daerah sendiri, tetapi harus ikut menjadi pemain dan petarung di daerahnya. Dengan perdagangan bebas ini petani Simalungun terpanggil dan harus ikut, tentu hal itu atas dukungan bandara udara yang sudah tersedia,†katanya.
Jadi membangun Bandara di Simalungun akan berarti membuat sarana transportasi udara yang lebih maju, apalagi daerah Simalungun selain kaya pertanian, kaya juga dengan destinasi pariwisata, seperti Tigaras, Haranggaol dan Parapat. Selain itu juga merupakan pintu gerbang pariwisata ke Danau Toba. (M12/a)
Sumber
: Hariansib edisi cetak