Senin, 29 April 2024
Di Bawah Guyuran Hujan di Mapolda Sumut

Massa Demo Desak Polda Sumut Bebaskan Sorbatua Siallagan

Redaksi - Selasa, 26 Maret 2024 19:03 WIB
Massa Demo Desak Polda Sumut Bebaskan Sorbatua Siallagan
(Foto: harianSIB.com/ Tumpal Manik)
SALING DORONG: Massa Aliansi Masyarakat Gerakan Tutup TPL saling dorong dengan barisan polisi yang berjaga di pintu masuk 2 Mapolda Sumut, Senin (25/3/2024). 
Medan (SIB)
Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Gerakan Tutup TPL melakukan aksi demo di depan Mapolda Sumut, Jalan Sisingamaraja Medan, Senin (25/3/2024) mulai pukul 10.30 WIB yang berakhir 19.00 WIB.
Massa Aliansi Gerakan Masyarakat Tutup TPL tergabung dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Masyarakat Adat dan Pergerakan Perempuan Adat.
Dalam orasinya, ratusan orang tersebut menuntut agar Sorbatua Siallagan yang merupakan ketua adat Dolok Parmonangan yang ditangkap Polda Sumut, Jumat (22/3/2024) lalu, segera dibebaskan. Ketua Umum AMAN, Jhontoni Tarihoran mengungkapkan rasa kecewanya terhadap Polda Sumut yang semena-mena menangkap tokoh adat.
"Sorbatua Siallagan yang berusia 65 tahun diaggap seperti penjahat besar sehingga ditangkan Polda Sumut karena menggelola tanah adatnya," ujarnya sembari mengatakan sangat disayangkan karena beliau ditangkap karena laporan pihak PT TPL. Jhontoni menyangkal jika Sorbatu Siallangan dianggap menyerobot tanah PT TPL.
"Sorbatua Siallagan mengerjakan tanah adatnya untuk lahan pertanian bukan menyerobot tanah PT TPL seperti yang dituduhkan. Dia itu bukan penjahat," ucapnya seperti dilansir dari harianSIB.com. Sementara Javlin, Bidang Aksi GMKI Pematangsiantar menyebut mahasiswa bersama masyarakat adat ikut berjuang untuk pembebasan Sorbatua Siallagan.
"Mahasiswa berada di barisan bersama masyarakat adat menuntut pembebasan Sorbatua Siallagan," jelasnya.
Massa yang hadir mendirikan tenda dan membuat perapian untuk memasak air dan ubi yang mereka persiapkan sebelumnya.
Sempat terjadi tarik menarik dengan petugas saat pemasangan tenda, namun massa tidak mengindahkan larangan petugas dan tetap mendirikan tendan dan memasak di depan Mapolda Sumut. Tampak istri Sorbatua Siallagan, Br Manik ikut serta dalam barisan massa menyuarakan pembebasan suaminya.
"Saya lelah, namun akan tetap berjuang agar Sorbatua Siallagan dibebaskan," katanya dengan wajah letih sembari menyebut penangkapan suaminya itu merupakan penculikan.
Hujan yang mengguyur, tidak membuat massa berhenti berorasi. Massa terus bergerak masuk melewati gerbang pintu masuk 2 Mapolda Sumut yang dihadang dua lapis barisan polisi. Aksi saling dorong tidak terhindarkan, namun massa tetap bergerak masuk tanpa memperdulikan imbauan petugas.
Aksi dorong terus berlanjut di bawah guyuran hujan yang membuat kaum ibu menjerit histeris. Pihak Polda Sumut akhirnya memperbolehkan 8 orang masuk menemui Sorbatua Siallagan ke tahanan Mapolda Sumut.
Massa yang bertahan hingga pukul 19.00 WIB memilih mundur dengan tetatur dan berjanji akan datang esok hari dengan massa yang lebih besar hingga tuntutan mereka dikabulkan.
Terpisah Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi terkait aksi demo menuntut pembebasan Sorbatua Siallagan menyebut penangkapan sudah sesuai aturan. "Polisi bekerja tentu ada fakta-fakta hukumnya," pungkasnya. (**)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Dua Pertiga Personel Setiap Polres Diturunkan Mengamankan Mudik Lebaran
Aliansi Masyarakat Gerakan Tutup TPL Demo Desak Penangguhan Penahanan Sorbatua Siallagan
Aliansi Masyarakat Gerakan Tutup TPL Demo Desak Penangguhan Penahanan Sorbatua Siallagan
Praktisi Hukum Dr JS Simatupang Desak Polda Sumut Bebaskan Sorbatua Siallagan
Dukung Hak Angket Kecurangan Pemilu, Massa Demo di Depan Kantor Gibran
Ciptakan Situasi Kondusif Brimob Polda Sumut Gelar Patroli Malam Hari
komentar
beritaTerbaru